DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat serta organisasi kemahasiswaan, tidak terkecuali Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku-Maluku Utara (Almulk).
Ketua Almulk, M. Guntur, kepada media ini, Senin (5/9) menyampaikan bahwa kebijakan Pempus menaikkan harga BBM bersubsidi, ini merupakan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat, sebab naiknya harga BBM akan mempengaruhi seluruh harga kebutuhan pokok, sementara ekonomi rakyat melemah pasca Covid-19.
Lanjut Guntur, menanggapi kebijakan Pempus yang tidak menguntungkan rakyat tersebut, maka pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan menggelar aksi demontrasi, guna menolak kenaikan harga BBM yang telah disetujui Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, pada beberapa hari yang lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada dua alasan yang mendasar kata Guntur, hingga pihaknya dengan tegas menolak kenaikan harga BBM tersebut diantaranya; yakni kebijakan Pempus menaikkan harga BBM menjadi penyebab turunnya daya beli dan terjadi peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket, dan serta Pempus menaikkan BBM di tengah turunnya harga minyak dunia.
Penulis | : ST |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya