Pelajaran lain adalah terus berkarya. Karya terbesarnya untuk HMI Cabang Bandung
adalah, pembangunan Gedung dan Masjid Sabang 17. Di mulai dari penyelesian sertifikat
sampe dg pembangunan. Bersama senior-senior lain, dan seluruh kelurga besar Sabang
17. Bahu membahu, di motori oleh Kang FMB. Sehingga bisa berdiri tegak, kokoh, dan
anggun. FMB menggerakkan mesin silaturahmi untuk membuat semua orang peduli.
Bahkan banyak yg menyumbang dari lintas politik dan agama. Semua tergerak hatinya
karena melihat kuatnya FMB membangun silaturahmi.
Saya, menjadi lebih mengenal nya dekat, disaat beliau sudah jadi menteri, tokoh. Terus
terang saya tidak mengikuti perjuangan susah dan berat nya beliau untuk mencapai citacita. Jadi saya termasuk yg mendapat berkah darinya, mendapatkan.
Sebagaimana banyak kader HMI ato non HMI yg mendapatkan kemanfaatan dari
kebaikannya.
Meski tak pernah disebutkan oleh Kang FMB. Saya merasakan, mungkin saya adalah
salah satu ‘adik’ terdekatnya. Sehingga saya juga merasakan kesedihan luar biasa dengan
kepergiaannya ini.
Tapi kemudian saya bersyukur, pada Allah, melihat teman dan kerabat tetap bertahan
sampe menjelang tengah malam di pemakaman, Karet Bivak. Tetap menyemut, meski tanah merah sudah menjadi gundukan penuh bunga mewangi di atas nya. Silih beganti bersimpuh di hadapan nisan nya, untuk mendoakan, menuntaskan kenangan terakhir kepada almarhum FMB.
Penulis | : Kang Edi Pohan |
Editor | : Admin |
Sumber | : |
Halaman : 1 2