Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mengaku sengaja tidak berbicara soal-soal yang ada di Hilir.
“Apalagi memberi harapan palsu dengan mengatakan bahwa kita akan memasuki era Bonus Demografi, kita akan menjadi negara the big five di Asia. Padahal, roadmap ke arah itu tidak terbaca,” kata LaNyalla.
Menurutnya, Indonesia akan susah menjadi negara besar, bila prasyarat untuk menjadi negara besar tidak kita temukan. Salah satunya adalah kekuatan Ideologi bangsa, yang memperkuat kedaulatan, kemandirian dan berdikarinya sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bagaimana mungkin kita menjadi negara besar, bila pemikiran luhur para pendiri bangsanya telah dibuang ke tempat sampah dan dijauhkan dari generasi muda penerus bangsa. Jadi, jika Anda para pemuda ingin berperan dalam pembangunan bangsa. Anda harus belajar dan membaca situasi kebangsaan hari ini,” katanya.
LaNyalla juga mengingatkan agar jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Karena bangsa ini adalah bangsa yang besar. Bangsa yang lahir dari sejarah peradaban kerajaan dan kesultanan nusantara yang diakui oleh dunia.
“Jika Anda telah tercerabut dari akar dan dari watak serta dari DNA Asli bangsa ini, maka Anda bukan siapa-siapa. Anda hanya menjadi bagian dari permainan arus global dunia tanpa batas yang akan memaksa manusia hanya menjadi obyek dan pasar,” jelasnya.
Oleh karena itu, LaNyalla mengajak para mahasiswa dan pemuda Indonesia berani bangkit.
“Kalian harus berani menjadi generasi pelurus sejarah bangsa. Jangan biarkan bangsa ini bengkok tak tentu arah dan terombang-ambing dalam kendali Oligarki. kita sebagai warga negara harus sadar dan peduli dengan kondisi kebangsaan yang menentukan masa depan Indonesia,” ajaknya.
Kuliah Umum LaNyalla juga dihadiri jug oleh Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni, Rektor ITBis Lembah Depok Dr Elvera, Ketua Yayasan ITBis Lendy Rahmadi, dan Direktur Pascasarjana ITBis Lembah Dempo Dr Sastra Mico.
Walikota Alpian Maskoni mengaku sudah sejak lama mengikuti kiprah LaNyalla.
“Pak LaNyalla adalah orang yang tegas. Tokoh kelahiran Sulawesi, lahir di jakarta dan besar di Surabaya, menjadi tokoh Surabaya, namun kini menjadi milik Indonesia. Beliau adalah orang ke 7 di negeri ini. Dan tidak lama lagi akan menjadi orang nomor 1 di negeri ini,” katanya.
Menurutnya, LaNyalla adalah sosok yang tegas, yang berani melawan ketidakbenaran.
“Melawan kedzhaliman dan selalu berpegang teguh bahwa kebenaran bisa disalahkan, tapi kebenaran tidak bisa dikalahkan. Sekali layak terkembang surut kita berpantang, ” tegasnya.(*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2