DETIKINDONESIA.CO.ID, BANDUNG – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, siap memperjuangkan aspirasi masyarakat Jawa Barat yang mengusulkan Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM menjadi pahlawan nasional.
Kesiapan itu dikatakan LaNyalla saat berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan akademisi di Kantor DPD RI Perwakilan Jawa Barat, Minggu (30/10/2022).
LaNyalla menegaskan, secara prinsip DPD RI mendukung penuh aspirasi penetapan Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM sebagai pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentu kapasitas beliau sangat mumpuni untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Perjuangan beliau untuk bangsa ini dengan konsep negara kepulauan yang akhirnya diakui dunia internasional, tentu sebuah kebanggaan tersendiri,” kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur ini mengatakan segera mendorong proses penetapan Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM.
“Setibanya di Jakarta, kami segera proses. Kami akan langsung berkirim surat ke Presiden dan Mensos. Biasanya kalau sudah sampai di Mensos, harusnya tak ada masalah,” ajak LaNyalla.
Dalam diskusi bertema ‘Membaca Perkembangan Pencalonan Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM’, sejumlah narasumber dihadirkan. Di antaranya adalah Akademisi Universitas Padjadjaran, Prof Reiza D Dienaputra, Senator asal Jawa Barat Eni Sumarni dan Ketua Kongres Sunda 2022, Avi Taufik Hidayat.
Dalam paparannya, Prof Reiza D Dienaputra menyebut, Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM merupakan seorang akademisi, budayawan dan pemersatu NKRI.
“Beliau berkontribusi sebagai pemersatu NKRI. Beliau tak hanya sekadar mengonsepsikan saja, tapi juga mengimplementasikannya, sehingga akhirnya diakui dalam hukum kelautan di dunia internasional,” ujar Prof Reiza.
Secara konsisten Prof Reiza menyebut Prof Dr Mochtar Koesoemaatmadja, SH, LLM terus memperjuangkan konsep negara kepulauan tersebut hingga akhirnya diakui pada tahun 1982.
“Setelah diakui dan diratifikasi dunia internasional, luas wilayah NKRI pun bertambah secara signifikan dari semula 2.027.087 km (daratan) menjadi kurang lebih 5.193.250 km (darat dan laut). Tak hanya sekadar lautan saja, tetapi juga yang ada di udara dan di dalamnya,” papar Prof Reiza.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : Lanyallacenter |
Halaman : 1 2 Selanjutnya