“Pancasila bukan baru lahir pada tahun 1945. Bung Karno sendiri menyebut Pancasila sudah ada jauh sebelum itu. Para pendiri bangsa hanya menemukan dan menetapkan Pancasila sebagai way of life bangsa ini pada 18 Agustus 1945. Sebagai falsafah negara bangsa ini,” katanya.
LaNyalla menyampaikan jika Pancasila adalah wadah yang sempurna untuk menampung Kebhinekaan yang ada di Indonesia.
“Para pendiri bangsa dengan pikiran luhur dan suasana kebatinan yang sama, mereka menyusun Sistem Tata Negara dan Sistem Ekonomi kita, yang kita kenal dengan Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila. Itulah sistem yang sesuai dengan watak dasar, atau DNA Nusantara yang kita proklamasikan dengan nama Indonesia pada 17 Agustus 1945,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
LaNyalla mengaku sedih karena pikiran-pikiran luhur para pendiri bangsa tersebut telah hilang, telah kita porak-porandakan melalui Amandemen 20 tahun yang lalu.
Menurut LaNyalla,
Kita sudah secara sengaja mencabut dari D.N.A. asli kita, untuk menjadi bangsa lain. Kita juga sengaja melupakan begitu saja cita-cita luhur para pendiri bangsa ini, demi untuk menjadi bangsa lain, demi
kebanggaan yang semu, yang menyatakan bahwa demokrasi barat adalah yang terbaik.
Padahal, negara-negara yang besar, selalu ditandai dengan kemampuan dan kemauan negara tersebut untuk menempatkan dan
menghargai sejarah peradaban dan sejarah kelahirannya seperti yang
dilakukan China, Jepang dan Korea serta negara-negara yang memiliki
sejarah panjang peradaban.
Oleh karena itu, DPD RI terus menggugah kesadaran publik. Bahwa
sistem tata negara yang ada di Indonesia saat ini, sudah jauh meninggalkan D.N.A. sejarah lahirnya bangsa ini, sudah jauh meninggalkan dan melupakan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Untuk itu, DPD RI terus menggelorakan, bahwa kita harus melakukan koreksi total atas Sistem Tata Negara Indonesia, sekaligus melakukan koreksi atas Arah Perjalanan
bangsa ini ke depan.
“Kita harus berani bangkit. Harus berani melakukan koreksi untuk Indonesia yang lebih baik. Untuk Indonesia yang berdaulat, berdikari dan mandiri. Untuk mewujudkan tujuan hakiki dari lahirnya negara ini, yaitu
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tutup LaNyalla.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2