DETIKINDONESIA.CO.ID, SORONG – Beredarnya sebuah pesan di WA grup yang mengatasnamakan diri sebagai pendukung Abdul Faris Umlati, calon Gubernur Papua Barat Daya (PBD) langsung menghebohkan publik.
Pesan yang isinya menarasikan tentang “memuslimkan” Papua langsung direspon Zeth Kadakolo yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Paslon Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiew (ARUS).
“Terkait dengan informasi yang beredar di media sosial dimana seakan-akan bahwa isu itu yang disampaikan oleh pendukung Abdul Faris Umlati sebagai calon Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, saya sebagai ketua tim perlu mengklarifikasi bahwa pemberitaan atau video itu tidak pernah ada dari kami tim Calon Gubernur Abdul Faris Umlati kepada masyarakat,” bantahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zeth menegaskan, pemberitaan atau isu itu tidak pernah datang dari pihak ARUS.
“Ada yang sengaja memuat pemberitaan itu, seakan-akan pemberitaan itu dimuat oleh pendukung dari Calon Gubernur Abdul Faris Umlati. Saya sebagai ketua tim sekali lagi menyampaikan kepada semua yang beragama Kristen khususnya, bagi orang asli Papua bahwa video atau berita itu tidak pernah dikeluarkan oleh tim Faris Umlati,” tegasnya.
AFU, lanjut Zeth, sesungguhnya bukan hanya baru menjadi calon Gubernur dan hanya memperhatikan satu agama saja. Tetapi sudah terbukti selama menjadi Bupati di Raja Ampat dengan memperhatikan semua agama.
“Jadi tidak perlu untuk mendeskripsikan pasangan calon kami,” kecamnya.
Untuk itu, Zeth mengimbau semua phak untuk bertarung dalam Pemilihan kepala daerah calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan baik dan tidak saling mendiskreditkan paslon lain dengan cara menyampaikan informasi yang sifatnya hoax.
“Saya sebagai ketua tim menyampaikan tegas bahwa kami dari tim Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiew tidak pernah menyampaikan berita-berita yang sifatnya SARA,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : BALLEO NEWS |