>
Penegasan pentingnya dukungan pendanaan keolahragaan dalam APBN dan APBD juga disoroti oleh Anggota DPD RI dari Riau Misharti. Menurutnya, minimnya anggaran sering menjadi dalih minimnya pembinaan atlit. “Itu sebabnya penegasan besarnya alokasi anggaran menjadi poin penting bagi Komite III DPD RI dalam revisi RUU SKN (Sistem Keolaragaan Nasional) mendatang,” kata Misharti.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cenderawasih, Joni Siahaan mengatakan jika PON XX Papua dapat digunakan untuk mengukur kualifikasi dari atlit Papua baik di level nasional atau internasional.
“Jika hasil PON sebatas perolehan medali, percuma. Karena medali dengan mudah diperoleh dengan memakai atau transfer atlet daerah lain bukan asli putra Papua. Padahal yang penting adalah dari hasil PON terjadi peningkatan standardisasi keolahragaan secara khusus dan SDM masyarakat Papua secara umum,” jelasnya. (DI/Fr).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Editor: Deni Supriatna
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |