“Di sini saya menduga ada permainan dari majelis hakim, karena dalam pekara ini ada perintah untuk menyita aset mesin milik pihak lain. Harusnya, hakim sebelum memberikan perintah menyitaan bisa mengecek dulu bukti kepemilikan yang sah dari mesin tersebut apakah milik PT PSM atau pihak lain,” ujarnya.
Menurutnya, jika tidak ada bukti-bukti yang kuat mesin tersebut milik PT PSM, maka mesin-mesin itu tidak bisa disita.
“Sekali lagi saya tegaskan yang berpekara itu PT PSM dengan PT PDSN (milik mantan kuasa hukumnya), tetapi yang disita oleh PN Bsndung adalah aset dari PT SMA. Sebenarnya ada apa di balik semua ini,” tanya Benny.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu Pendiri PT SMA, Hendri Anwar mengatakan tidak pernah tahu dan terkejut jika mesin-mesin miliknya disita oleh PN Bandung.
“Saya kaget sekali setelah mengetahui mesin saya di sita PN Bandung. Tiba-tiba saja mesin saya sudah mau dijual, padahal mesin tersebut hanya di sewa oleh PT PSM yang sering menyewa mesin-mesin saya dari tahun 2017 hingga 2022,” ungkap Hendri dengan rawut wajah masih tidak percaya.
Dinilai putusan PN Bandung yang sangat merugikan kliennya, dirinya akan memasukan gugatan baru sebagai pihak ketiga atas bukti-bukti kepemilikan mesin tersebut.
“Kami akan memasukan gugatan sebagai pemilik atas mesin itu. Kami punya bukti-bukti kuat yang menyatakan bahwa mesin itu telah di sewa oleh PT PSM, harusnya tidak boleh masuk dalam daftar sita, apalagi sampai di lelang. Tidak nyambung dong bilamana yang berperkara itu antara A dan B, tapi yang disita barang milik C yang yang tidak ada kaitannya,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2