Korean Wave sebagai Inovasi Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Emas 2045

Jumat, 14 Oktober 2022 - 13:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di Indonesia, kota-kota besar telah menyaksikan gelombang besar orang Korea dalam beberapa tahun terakhir, kemungkinan karena popularitas aktor Korea di daerah tersebut. Pergeseran gaya hidup ini berdampak signifikan terhadap cara hidup dan cara berpikir masyarakat Indonesia. Puncaknya terjadi pada tahun 2012 dengan munculnya boy band dan girl band versi Indonesia yang mengikuti budaya Korea Selatan.

Berdasarkan informasi tersebut, kemungkinan besar masyarakat Korea Selatan dipandang dengan asumsi negatif.
Debut drama Korea “What is Love” tahun 1997 di Cina merupakan peristiwa penting yang menandakan dimulainya Gelombang Korea. Tahun ini melihat kebangkitan budaya populer Korea di seluruh dunia.

Krisis keuangan di Asia berdampak signifikan terhadap perekonomian Korea, yang sebelumnya bergantung pada kombinasi tenaga kerja murah dan skala ekonomi di industri manufaktur. untuk fokus pada industri kreatif.

Pemerintah Korea telah mendirikan sebuah yayasan untuk membantu menumbuhkan industri kreatif Korea. Ini akan membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan kreativitas di Korea. Pada tahun 2003, drama Korea Winter Sonata ditayangkan di NHK Jepang, yang sangat meningkatkan popularitas drama Korea di Jepang. Istilah “Hallyu” digunakan untuk menggambarkan pengaruh budaya Korea terhadap budaya Jepang.

Kata “Hallyu” digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena seperti fenomena “Hallyu Boom”, “Bintang Hallyu”, “Drama Halyu”, dan “Hallyu Cosme”. Kata Hallyu (한라이스) berasal dari karakter Cina han (한) dan lyu (루), yang bersama-sama berarti “gelombang dingin yang tiba-tiba”.

Tentunya ekonomi kreatif diperlukan proses dan tidak bisa secara instan sukses tercapai tanpa melalui proses yang panjang. Hal itu dikarenakan kita memerlukan mengetahui identitas negara kita baik sebagai negara yang bermacam-macam budaya. Pemerintah perlu memberikan support bagi siapapun sebagai warga negara Indonesia dalam menciptakan ekonomi kreatif agar kita bisa mewujudkan Indonesia yang maju.

Baca Juga :  Hukum Tuhan

Contoh yang dapat kita ambil yaitu dari singapura, dilansir dari wartawan senior Kontan Cipta Wahyana mengatakan ekonomi kreatif Singapura berjalan sangat maju. Singapura sebelumnya menyiapkan ekosistem penunjang ekonomi kreatif sejak tahun 2013 sebelumnya akhirnya diluncurkan pada 2017. Meski demikian, pemerintah Singapura juga tak lantas lepas tangan.

“Pemerintahnya memberi insentif dengan mengucurkan anggaran hingga 80%, mengambil risiko jika gagal bayar, dan juga upaya yang dilakukan oleh pemerintah singapura adalah dengan memberikan diskon pendaftaran merk. Dan kini, Singapura telah menyiapkan roadmap 2030”.

Contoh produk ekonomi kreatif dari Korea Selatan dan Singapura dalam mensupport ekonomi kreatif tentunya dapat di contoh di Indonesia dan diharapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif dapat menjawab inovasi ekonomi kreatif di Indonesia agar Indonesia menjadi lebih baik.

Baca Juga :  Puluhan Pelaku Usaha Ikut Pelatihan Pengembangan Kompetensi SDM Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Samantha Putri Fandy
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat
Pemerintah dan DPR Guyup Wujudkan Swasembada Energi
Presiden Prabowo Tentang Urgensi Patuh Pada Sistem Hukum dan Undang-Undang

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 18:33 WIB

DMO Batubara: Mengapa Kebijakan Domestik Belum Maksimal dan Apa Solusinya?

Sabtu, 22 Februari 2025 - 18:03 WIB

Rano Karno Akan Hadiri Penutupan Retret di Magelang, Meski Instruksi PDIP Masih Berlaku

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:14 WIB

Hipmi Harapkan Pengelolaan Aset Negara Danantara Bisa Tingkatkan Ekonomi Nasional

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:18 WIB

Kepala Daerah Terpilih Bukan Milik Partai, Dian Assafri Ingatkan Netralitas

Jumat, 21 Februari 2025 - 22:34 WIB

Anak Suku Dayak Wujudkan Pendidikan Inklusif bagi Semua di Borneo

Jumat, 21 Februari 2025 - 15:25 WIB

Pramono Anung Akan Temui Megawati Soal Instruksi Retret

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

DPRD Jabar Dukung Langkah Gubernur Dedi Mulyadi Pecat Kepsek SMAN 6 Depok

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:28 WIB

KAMMI Gelar Green Leadership di Universitas Mulawarman, Fokus pada Keberlanjutan Hutan

Berita Terbaru