“Jadi setiap gerakan kita pantau memastikan mereka pada rute yang sudah ditentukan dan ini membantu kalau terjadi sesuatu kita bisa lapor pada pihak komando untuk memberikan bantuan pada titik mana,” katanya.
Untuk pemantauan jalur, ia pun mencontohan canggihnya aplikasi ini. Sebagai contoh jika ingin memantau jalanan dari bandara ke hotel. Di aplikasi ini bisa dilihat siapa anggota yang bertugas melakukan pengawalan delegasi dan tugas yang diembannya.
“Kita ambil contoh bahwa ini ada Aipda Made akan bertugas menjadi driver kendaraan roda empat listrik dan dia membawa delegasi dari India. Jadi kita langsung tahu ini delegasi mana dan tahu persis tugas anggota apa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika nantinya dalam pengawalan ada hambatan seperti kemacetan atau angin yang kencang saat melintas jalan tol, maka melalui aplikasi ini bisa menginformasikan kepada anggota yang bertugas di lapangan.
“Apabila ada informasi dari BMKG angin yang melalui tol ini diatas 50 km per jam itu berbahaya bagi kendaraan roda dua dan empat kita akan melaporkan untuk ambil rute alternatif. Anggota dapat memantau dimana dia harus siaga apakah melawati rute utama atau alternatif. Jadi semua komunikasikan dengan rombongan paspampres yang ada di rombongan,” ucapnya.
Setiap laporan yang masuk ini semuanya real time. Sehingga komando di posko operasi bisa menentukan keputusan melakukan apa dan mengerahkan siapa.
Kesempatan ini, ia pun menyampaikan ke masyarakat bahwa keberhasilan operasi ini ada peran serta dari masyarakat.
Rekayasa sudah dilaksanakan termasuk informasi ke masyarakat pembatasan kendaraan besar yang akan melalui rute yang kita siapkan. Ini sebagai dukungan masyarakat memberikan kelancaran, ujarnya
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2