KPU: Kesalahan Angka Sirekap Karena Anggota KPPS

Selasa, 20 Februari 2024 - 13:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos (dok: detikindonesia.co.id) tvOnenews.com

Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos (dok: detikindonesia.co.id) tvOnenews.com

DETIKINDONESIA.CO.ID Jakarta – Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos menyebut anomali angka atau kesalahan angka di dalam Sirekap karena petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dia menjelaskan Sirekap diakses oleh sekitar 1,6 juta akun KPPS dan tersebar di 800 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS). Kemudian, kesalahan angka itu dapat terjadi karena sulitnya jaringan hingga kecanggihan handphone yang terbatas milik KPPS. Oleh karena itu, kata Betty, tidak menutup kemungkinan jika terjadi kesalahan memasukkan data di Sirekap. “Mereka itu adalah KPPS. Siapa KPPS? Adalah pekerja-pekerja KPU yang berasal dari masyarakat kita,” kata Betty di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Baca Juga :  Jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia Resmi Dukung Ganjar-Mahfud

”Masyarakat kita dari Sabang sampai Merauke dengan segala jenis kapasitasnya, dengan segala jenis handphone yang dimiliki, dengan segala jaringan yang dimiliki, dengan infrastruktur yang kita punya,” sambungnya. Adapun salah satu yang disorot soal Sirekap adalah perbedaan jumlah suara dari formulir C.hasil. Betty menjelaskan hal itu terjadi karena kesalahan anggota KPPS dalam memasukkan data. “Jadi kenapa angka anomali ada? Karena saya KPPS, masnya KPPS, mbaknya KPPS. Ada salah satu dari kita yang tidak menyesuaikan dengan angka yang sebenarnya, maka data kita tidak akan kompatibel dalam satu dapil (daerah pemilihan),” ungkapnya.

Kendati demikian, Betty mengatakan pihaknya akan mengevaluasi Sirekap mulai dari sisi teknologi, infrastruktur, sampai penggunanya.

“Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat,” pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Yuli
Sumber : tvOnenews.com

Berita Terkait

Oknum Polisi di Sikka Cabuli Dua Remaja, Salah Satu Korban Bakar Diri hingga Tewas
Kesibukan Malam Takbiran di Jakarta: Polisi Gambir Jamin Kelancaran Lalu Lintas Menyambut Idul Fitri
IKA Trisakti Matangkan Pemilihan Ketum 2025-2028, Usung Musyawarah Mufakat
Tinjau Pos Pelayanan Mudik di Terminal Pulogebang, Kapolri Imbau Pemudik Jaga Keselamatan
Jan Maringka : Kehadiran UU TNI Wujudkan Single Prosecution System dalam Sistim Peradilan Pidana
Pahlevi Pangerang Ajak Musyawarah Mufakat di RUA IKA Trisakti: Perkuat Soliditas Alumni Menuju Indonesia Emas 2045
Jelang Idul Fitri, PT Wanatiara persada Salurkan 2 Ton Sembako Di 8 Desa Lingkar Tambang 
Sambut Idul Fitri, PT Wanatiara Persada Bagi-Bagi THR dan Sembako ke 1.017 Karyawan dan Warga

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 13:31 WIB

IKA Trisakti Matangkan Pemilihan Ketum 2025-2028, Usung Musyawarah Mufakat

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:08 WIB

Tinjau Pos Pelayanan Mudik di Terminal Pulogebang, Kapolri Imbau Pemudik Jaga Keselamatan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:58 WIB

Jan Maringka : Kehadiran UU TNI Wujudkan Single Prosecution System dalam Sistim Peradilan Pidana

Jumat, 28 Maret 2025 - 23:59 WIB

Torang Matuari Bentuk Badan Hukum untuk Dukung Pemberian Masukan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah

Jumat, 28 Maret 2025 - 20:12 WIB

Rumah Zakat Distribusikan Zakat Fitrah Serentak di 29 Kota pada Hari Zakat Nasional 2025

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:35 WIB

Harison Mocodompis: Transformasi Sertifikat Tanah Elektronik untuk Perlindungan Hak Masyarakat

Jumat, 28 Maret 2025 - 11:08 WIB

Menag Dorong Masjid dan Musala Jadi Rest Area Pemudik di Jalur Mudik

Jumat, 28 Maret 2025 - 11:02 WIB

Menag Nasaruddin Heran dengan Banyaknya Bangunan Megah di PIK, tapi Masjid Justru Minim

Berita Terbaru