DETIKINDONESIA.CO.ID, WAISAI – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Raja Ampat mengakui minim melalukan sosialisasi kepada pemilih pada tahapan pilkada serentak tahun 2024. Salah satu kendala dalam melakukan sosialisasi adalah persiapan pilkada yang sangat singkat.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Raja Ampat Abdul Rasyid Nurlete mengatakan dalam sejarah pelaksanaan pilkada, tahun 2024 adalah pemilihan kepala daerah dengan persiapan yang paling pendek. Hal ini membuat KPU kesulitan untuk menyusun agenda sosialisasi karena diwajibkan untuk mempersiapkan masalah teknis yang juga mendesak.
Menurutnya, kondisi geografis Raja Ampat yang terdiri dari kepulauan menyulitkan petugas untuk mengadakan sosialisasi dengan cara pertemuan langsung. Dengan wilayah yang sangat luas ini membutuhkan biaya yang besar untuk sosialisasi. “Raja Ampat sangat berbeda dengan Sorong. Di Sorang akses mudah dan cepat. Di Raja Ampat butuh biaya besar untuk menuju ke distrik-distrik yang jauh,” kata Rasyid saat memfasilitasi focus group discussion atau FGD evaluasi pilkada 2024 di Korpak Villa and Resort, Jumat (28/2/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan minimnya sosialisasi ini akan menjadi salah satu catatan penting untuk pelaksanaan pilkada selanjutnya. Sosialisasi dan pendidikan politik kepada pemilih menjadi salah satu hal mendesak yang perlu dilakukan.
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : RRI.CO.ID |
Halaman : 1 2 Selanjutnya