KPU Tetapkan Gubernur dan Bupati Terpilih, Mengisukan Pilkada Ulang 2025 di Papua

Selasa, 24 Desember 2024 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Etius Kasipka, M.Sos (Ketua DPC – GAMKI Pegunungan Bintang

Pesta Demokrasi Pilkada di Wilayah Lapago Provinsi Papua Pegunungan dan 8 Kabupaten Kota pada Tanggal 27 November 2024. Secara resmi berjalan baik entah itu ada masalah tetapi diselesaikan secara damai lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU)  telah menetapkan Gubenur dan Wakil Gubernur terpilih dan 8 Bupati dan Wakil Bupati yang menang di Provinsi Papua Pegunungan.

Setelah menetapkan ada kelompok yang mengklaim menang tetapi kalah pergi mendaftarkan diri di, Makamah Kontitusi, (MK). Lalu calon kepala Daerah yang ditetapkan menang oleh KPU melakukan deklarasi kemenangan di mana-mana. Ucapan selamat datang dari mana-mana.? Ada jumpa pers di mana-mana.? Sebaliknya Tim Lawan menganggap belum selesai masih mentah dan belum masak, kemudian pihak yang ditetapkan sebagai pemenang Pilkada menganggap aman siap-siap untuk dilantik dan acara tunggu waktu acara syukuran atas kemenangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu ada Isu terbaru beredar beberapa media bahwa Komisi II sepakat Pilkada Ulang Diselenggarakan September 2025, seperti di kutip: (Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Analisis saya kalau itu terjadi bisa saja akan terjadi konflik politik di Papua dan hal ini tidak main-main konflik Pilkada di Papua khususnya Wilayah Adat Lapago karena pihak yang menetapkan, Komisi Pemilihan Umum, (KPU). mereka menganggap sudah menang, calon lain kalah.? Apa bila pilkada ulang maka potensi Konflik pilkada ada di depan mata dan konflik itu kapan saja di mana saja bisah terjadi.

Secara etimologi  kon berasal dari kata kerja Latin yaitu “con” yang artinya bersama dan “figore” yang artinya benturan. Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan/pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah. Konflik juga bisa diartikan sebagai perselisihan, percekcokan, atau pertentangan yang terjadi antara dua pihak. Akses https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/konflik-sosial)

Baca Juga :  Tim Relawan Hj Eka Dahliani Usman Sudah Bentuk Simpul-Simpul Di 30 Kecamatan

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.

Dari Aspek Teori Konflik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Perbedaan pendirian dan keyakinan, perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan
Perbedaan kebudayaan
Perbedaan kepentingan

Konflik akan berdampak negatif, seperti: Menyebabkan retaknya hubungan antar kelompok sehingga muncul disintegrasi sosial, Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia, Perubahan kepribadian individu dan kelompok masyarakat.

Meskipun aspek Sosiologis Konflik itu tidak selalu negatif ada positifnya dalam sosiologi konflik positifnya yaitu setelah konflik masyarakat kembali bersatu, solit kuat dan ada rekonsiliasi, perubahan dan meningkatkan persatuan kesatuan pun kuat untuk membangun kembali.

Terkait dengan hasil Pilkada Papua Pegunungan ada yang puas dan ada pihak yang tidak puas, saya melihat dan memprediksi akan konflik kepentingan bahkan bisa-bisa melibatkan masyarakat banyak akan korban.
Hal ini akan terjadi mengapa dan kenapa? Pihak sepela menganggap kami menang kamu kalah dan akan tarik -menarik.

Di Papua wilayah Lapago yang sering muncul sumber pemicu  konflik selain Pilkada, Pilkades, yaitu persoalan yang mencakup kecemburuan sosial, kesenangan Social, ketimpangan pembangunan, diskriminasi, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, wilayah, dan eksploitasi sumber daya, Dana desa Perebutan Jabatan Kepala Kampung dan lain lainnya .

Baca Juga :  Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT

Kalau sistem politik dibangun seperti sekarang ini sangat berbahaya contoh banyak kepada Daerah pemimpin yang di hasilkan oleh suapan (money politik) cara main curang dan dengan cara-cara kotor tidak melalui proses yang benar akan merusak demokrasi dan menghancurkan masa depan generasi juga masyarakat di daerah, dan ada dendaman, masih pelihara kebencian, kemunafikan dan kecewa.

Kepada pemerintah pemangku kebijakan di jakarta terkait dengan isu Pilkada ulang di Indonesia dan termasuk Papua supaya di Papua jangan lagi Pilkada ulang sebab saya potensi besar bahwa akan konflik dan akan korban jiwa bagi masyarakat yang tidak berdosa seperti yang terjadi selama ini, membuat anggaran daerah semua bayar kepala manusia.

Sehingga menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan Daerah, sebab  Pemerintah Pusat sangat tidak memahami banyak sekali gejolak politik yang selama ini terjadi selalu tumbuh subur mengakar ke atas kenyataan dan pengalaman selama ini. Disini perlu ingat bahwa politik di luar Papua sangat jauh berbeda masyarakat di Papua masyarakat di Papua masalah satu orang adalah semua orang punya masalah jadi solidaritas tinggi maka menjadi perhatian pusat serius.

Berhubung dengan Konflik pilkada  pendidikan dan penyadaran politik  oleh elite -elite politik para Calon Kepala Daerah terhadap Tim dan masyarakat pendukung sangat penting agar stabilitas politik stabil dan menyejukkan dan demi menjaga Papua tanah damai dan Tanah Injil apa lagi sekarang dalam Susana Natal hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat Umat Manusia di Bumi ini.

Selain menjaga integritas seorang Calon Kepala Daerah sendiri penting, dan semua masalah tidak harus selesaikan dengan perang  melainkan ada metode dan cara lain untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan Dialog duduk bersama pendekatan budaya dan Agama yang sedang di bangun terus di tingkatkan semua stakolder. Dan juga tentu melibatkan Tokoh-tokoh kunci dan pelaku-pelaku pembangunan di Daerah Lapago.

Baca Juga :  Menghidupkan Budaya Sendiri 

Momen Natal dan Tahun baru seperti ini orang Kristen di Papua harus punya kesadaran yang tinggi sebagai Anak di dalam Tuhan, sebab dampak dari Pilkada kebanyakan orang kristen tidak menikmati damai sejahtera sukacita Natal ini disebabkan oleh politik kotor main kecurigaan saling mengecewakan sesama. Dan yang ada adalah kecewa dan keputusasaan.

Kepada semua tim Koalisi pendukung penting untuk kesadaran, dan politik itu sementara saya tetapi hubungan keluarga itu Abadi, kita orang Pegunungan memiliki budaya ada kekerabatan, ada ikatan sosial, etika, dan moral sebagai anak Tuhan sebagai anak adat, jadi harus memiliki kesadaran tinggi sambil memuliakan TUHAN.

Harapan agar di Tahun baru 2025 semua Tokoh -tokoh di minta melaksanakan Ibadah Akbar seminar dan KKR Rekonsiliasi (pemulihan) di segala aspek kehidupan manusia baik Konflik Sosial, Agama, Sosial Budaya, pendidikan, kesehatan keamanan, Ekonomi untuk kemuliaan Tuhan Wilayah Adat di Lapago.

Selamat Natal 25 Desember 2024 dan selamat tahun baru 1 Januari 2025.

Raja Damai Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Waaa

Jayapura, 24 Desember 2024

Penulis:
Ketua DPC – GAMKI Pegunungan Bintang
Wakil Ketua DPD PPDI Provinsi Papua Pegunungan
Wakil Ketua DPD – PPKL & AB Provinsi Papua Pegunungan
Dosen Universitas Okmin Papua

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Etius Kasipka
Editor : MUFIK
Sumber :

Berita Terkait

Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Etos Kerja pada Apel Perdana
15 Pejabat Pemkot Ternate, Siap Hadapi Uji Kompetensi Besok
Krisis Identitas Kader HMI Cabang Ternate, Masihkah Setia pada Konstitusi
Wali Kota Ternate Tegaskan Komitmen Sinkronisasi Program dengan Pemerintah Pusat
SOSOK SEJUK DAN VISIONER TANAH PAPUA
PB-FORMMALUT Jabodetabek, Akan Adukan Agriati Yulin Mus Ke DPP Partai Golkar 
Propam Polda Malut Tindak Tegas Wakapolres yang Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD Malut
GAMKI Halsel, Ajak Umat Nasrani Hormati Keluarga Muslim Selama Bulan Suci Ramadhan

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 11:14 WIB

David Womsiwor, Seniman Ukir Papua yang Berjuang Melestarikan Budaya

Senin, 3 Maret 2025 - 13:58 WIB

Bupati Spei Yan Bidana dan Wakil Bupati Arnold Nam Disambut Gembira Warga Pegunungan Bintang dalam Syukuran Pelantikan

Sabtu, 1 Maret 2025 - 22:22 WIB

SOSOK SEJUK DAN VISIONER TANAH PAPUA

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:38 WIB

KPU Jayapura Tetapkan Yunus Wonda-Haris Yocku Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 2024-2029

Jumat, 28 Februari 2025 - 10:42 WIB

Komitmen Tokoh Masyarakat Pegunungan Bintang untuk Keamanan dan Pembangunan

Kamis, 27 Februari 2025 - 11:14 WIB

PESTA DEMOKRASI 2024 TELAH SELESAI: SAATNYA BERSATU MEMBANGUN PAPUA PEGUNUNGAN

Rabu, 26 Februari 2025 - 23:33 WIB

MRP Papua Pegunungan dan Tantangan Modernisasi bagi OAP

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:15 WIB

Inpres 1/2025 Berlaku, Pemda Papua Tak Bisa Lagi Gelar Kegiatan di Hotel

Berita Terbaru