Kristal Pengetahuan, Produktivitas Berbagi Tulisan

Selasa, 5 April 2022 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejalan dengan budaya berbagi tulisan, saat ini kita betul-betul hidup di masa sharing pengetahuan yang massif. Saya rutin download buku dari salah satu website yang sangat menarik, mulai dari ensiklopedia sejarah, budaya, agama, konflik, perang, sampai pada buku how to dalam versi bahasa Inggris. Memang kadang “merasa berdosa” saat buku banyak tapi tidak dibaca. Untuk itu, saya kalau buka laptop selalu memikirkan juga–selain mengerjakan tugas wajib, disertasi–adalah membaca apa yang telah saya download. Setelah itu, saya catat poin pentingnya, saya renungkan, kemudian saya sinergi dengan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

*Berbagi Kristal Pengetahuan*

Apa yang kita lihat, dengar, dan baca adalah pengetahuan. Tapi, pengetahuan itu hanya akan jadi batu biasa jika tidak diolah menjadi kristal-kristal yang indah. Pengolahan kristal pengetahuan itu membutuhkan waktu, renungan, dan “jam terbang.” Anak SD, tentu akan kesulitan jika diminta menulis analisis tentang, misalnya “kenapa emak-emak harus mengular dalam antrian minyak goreng.” Tapi, seorang sarjana–dengan “jam terbang”–dapat menganalisis itu menggunakan pisau analisis yang dia miliki, yang walau berbeda dengan ilmuwan lain, itu tetap akan memperkaya ranah tersebut.

Menjadikan pengetahuan biasa sebagai kristal pengetahuan membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan keberanian serta kemauan berbagi yang tinggi. Mengapa saat ini Google menjadi search engine paling diminati sejagad bumi? Adalah karena mereka berani berbagi. Kalau mereka mau menutupi pengetahuan–artinya hanya buat dia saja–maka itu tidak akan mendapatkan benefit buat mereka. Sebaliknya, ketika mereka berbagi pengetahuan, mereka mendapatkan benefit dalam produk lainnya; “rugi” di satu sisi tapi untung di sisi lainnya.

Saat berpuasa, kita pasti banyak pengalaman, mulai dari pengalaman sahur, baca Al Qur’an, sampai pada “jam-jam ngantuk” (biasanya pagi bakda subuh atau siang bakda zuhur). Waktu nyantri dulu, biasanya dari kamar saya mendengar pengajian siang ibu-ibu yang entah suaranya tembus dari Ciledug atau Cipulir yang tembus ke pekuburan di samping ma’had dan tiba di telinga saya. Saya senang mendengarnya, apalagi terkadang momen itu diselingi dengan suara seruling yang dimainkan kawan seperjuangan.

Baca Juga :  Prediksi Akhir Nasib Sambo di Tangan Hakim

Pengalaman berpuasa itu sangat menarik. Ketika Coriza Irhamna, sarjana antropologi UGM berinisiatif membuat Obrolan Ramadan via Instagram @rumahproduktifindonesia, saya merasakan kebahagiaan saat bisa berbagi. Bahkan saat sedang bersama keluarga di Gandaria City Mall (Pakuwon Group), saya beruntung dapat menyempatkan hadir ngobrolin soal keutamaan makan sahur. Ringan tapi itu tidak sederhana. Artinya, pengalaman manusia serta aktivitas berbagi pengetahuan itu selalu kompleks, dan berbagi adalah cara untuk mengurai kompleksitas pengalaman manusia tersebut.

Akhirnya, semua kita yang memiliki pengetahuan, apalagi pengetahuan yang telah direnungkan dan diabstraksikan berbentuk “kristal pengetahuan” perlu berbagi kepada sesama. Berbagi adalah tradisi panjang umat manusia mulai dari umat pertama di Benua Afrika 200 ribu tahun lalu sampai pada imigrasi kawanan umat lainnya di berbagai tempat di planet bumi. Maka, soal “imigrasi”–seperti dalam konteks awal tulisan di atas–tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mari tingkatkan produktivitas dalam berbagi kristal pengetahuan!

Baca Juga :  Yusril: PDIP dan PBB adalah Partai Ideologis, Yang Lain Pragmatis

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Yanuardi Syukur
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan
Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia
Daun Tidak Bergerak Saat Shalat Idul Fitri, Apakah Tanda Bertasbih?

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 12:02 WIB

Menteri UMKM Maman Rancang Dua Langkah Strategis Hadapi Gelombang Produk Impor dari China

Rabu, 23 April 2025 - 11:05 WIB

Menteri UMKM: IPPA Fest Tunjukkan Apresiasi Terhadap Karya Narapidana

Selasa, 22 April 2025 - 16:33 WIB

Hari Kartini, Menteri UMKM dan Menteri PPPA Sepakat Perkuat Peran Perempuan di UMKM

Selasa, 22 April 2025 - 15:42 WIB

MIND ID Siapkan Proyek Investasi Senilai USD 14,3 Miliar untuk Dukung Danantara

Selasa, 22 April 2025 - 12:55 WIB

Menteri UMKM Maman Dorong Usaha Warga Lapas Diakui sebagai UMKM

Senin, 21 April 2025 - 13:58 WIB

Direktur Utama PLN Dorong Pemanfaatan Hidrogen Hijau di Transportasi Laut

Senin, 21 April 2025 - 12:02 WIB

Rektor UMJ Tekankan Halalbihalal sebagai Sarana Penguat Ukhuwah Islamiyah

Senin, 21 April 2025 - 08:33 WIB

Demi Mensuport Bisnis, Perkumpulan Pengusaha Teknologi Lions Anaba Menjalin Acara Halal Bi Halal

Berita Terbaru

KALIMANTAN TIMUR

Aksi Sigap Lanal Balikpapan Padamkan Kebakaran di Bukit Pelajar 1

Rabu, 23 Apr 2025 - 23:34 WIB