Dikatakannya, sebagus apapun konsep pertanian, tanpa didukung basis yang baik sulit akan berkembang dengan baik pula.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, siap meneruskan aspirasi tersebut ke Komite II DPD RI.
“Nanti akan kita pertemukan antara petani dan Kementerian Pertanian. Bagaimana kita mau surplus, bagaimana mau ketahanan pangan terjaga kalau tak dibekali dengan hal-hal mendasar yang baik, salah satunya adalah pupuk yang dapat dijangkau untuk semua komoditas yang diolah petani,” kata LaNyalla.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia pun mengingatkan kepada Kementerian Pertanian agar kebijakan yang dikeluarkan semestinya mementingkan kepentingan petani, bukan oligarki ekonomi yang berkomplot dengan oligarki politik.
“Petani itu tulang punggung pangan kita. Jangan sampai kebutuhan pangan terganggu karena kebijakan yang keliru. Maka, sudah seharusnya kebijakan yang diambil mengedepankan kepentingan petani, bukan oligarki ekonomi,” tegasnya.
LaNyalla menilai apa yang terjadi di Republik ini bersumber pada satu persoalan dan terjadi pasca-amandemen konstitusi pada tahun 1999-2002. “Situasi negara kita sedang tidak baik-baik saja. Harus kita benahi dari hulunya. Oligarki itu menguasai semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk sektor pertanian,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu menegaskan jika sudah waktunya kita kembali kepada UUD 1945 naskah asli. Sebab, katanya, konstitusi hasil amandemen 1999-2002 sudah mengubah 95 persen UUD 1945 naskah asli.
“Jadi, saya minta kepada KTNA agar terus meresonansikan akar persoalan bangsa ini. Jika itu tak dibenahi, maka seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalamnya sektor pertanian, akan sulit kita benahi,” tutur LaNyalla.
Pada kesempatan itu, jajaran pengurus KTNA yang hadir di antaranya Suharno (Wakil Ketua KTNA Jatim, Fatkurrohman (Wakil Ketua KTNA Katim), Bambang Irianto (KTNA Ponorogo), Farid Romawan (KTNA Lumajang) dan Sulton Dian Saputro selaku distributor pupuk di Madiun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : LaNyalla Center |
Halaman : 1 2