DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Jenderal Besar TNI Dr. Abdul Haris Nasution merupakan salah satu Pahlawan Bangsa Indonesia. Seorang Jenderal berpangkat tinggi dan Politikus Indonesia. Bertugas di militer selama Revolusi Nasional Indonesia. Dirinya tetap mengabdikan di militer selama gejolak berikutnya dari Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin.
Atas kebesaran dari jasa-jasa beliau dan untuk mengenang karya serta pengorbanannya, maka Pemerintah Indonesia memberikan penghormatan dengan membuatkan musium ditempat tinggalnya, sehingga masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dalam sejarah perjuangan beliau dan keluarganya.
Tragedi G30S menjadi saksi bisu dalam kenangan yang menghilangkan keluarganya pada saat itu, salah satu Putri bungsunya, Ade Irma Suryani Nasution yang harus merenggut nyawa pada usia 5 tahun karena peluru yang bersarang di paru-parunya demi menjadi tameng menyelamatkan ayahandanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas dasar tersebut, Nurinwa Ki S, Hendrowinoto selaku Penulis bersama teman-teman ingin mengangkat sosok Ade Irma yang berani mengorbankan nyawanya di usia balita demi sang ayah, agar dikenang oleh generasi muda saat ini. Peran Irma pada saat itu sangat penting dalam memberikan waktu kepada Nasution untuk lari menyelamatkan diri dari pembantaian sadis saat itu.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Penulis Nurinwa Ki S, Hendrowinoto, Ketua Umum Perwanti Surijaty Aminan yang juga merupakan Pemrakarsa atas pembuatan buku tersebut, Koko, Dimas, Endangn sy, serta ditemani oleh perwakilan keluarga, yaitu cucu Nasution, Marina Edyarti Nurdin yang akrab di sapa Ina Nasution bersama sang suami Radityo Adi Nugroho (Dimas) yang juga merupakan cucu dari Jenderal Surdirman di Musium A.H. Nasution, Jalan Tengku Umar No. 40, Gondangdia, Menteng, Minggu (21/8/2022) Siang.
Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2 Selanjutnya