LaNyalla pun mengajak para tokoh untuk berpikir sebagai seorang negarawan. Berpikir untuk nasib anak cucu kita. Sebab, anak cucu dan generasi bangsa tidak bisa diselamatkan dengan Subsidi atau Bantuan Sosial dari negara. Tetapi harus kita selamatkan dengan Ideologi yang kuat.
“Para pendiri bangsa ini sangat menyadari dan memahami bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras dan golongan. Sehingga para pendiri bangsa menyepakati bahwa mereka semua harus terwakili dalam satu wadah besar yang utuh di dalam negara,” ujarnya.
Untuk itulah para pendiri bangsa memutuskan Pancasila sebagai sebuah wadah yang utuh. Sebab, Pancasila menempatkan Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial sebagai falsafah bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan Pancasila itulah yang kemudian menjadi sistem tata negara dan sistem ekonomi nasional Indonesia, yaitu Demokrasi dan Ekonomi Pancasila. Sebuah sistem yang paling sesuai dengan watak dan DNA asli bangsa Indonesia,” katanya.
LaNyalla mengatakan nilai-nilai Pancasila sudah ada jauh sebelum Indonesia lahir. Bahkan telah menjadi nafas kehidupan masyarakat.
“Karena mereka adalah masyarakat yang bertuhan, masyarakat yang memanusiakan manusia, masyarakat yang mudah bersatu, masyarakat yang memiliki tradisi musyawarah dan masyarakat yang memiliki jiwa gotong royong dan kekeluargaan untuk saling berbagi,” urainya.
Itulah juga yang membuat Bung Karno mengatakan bahwa bukan dia yang menciptakan Pancasila. Tetapi Pancasila sudah ada sejak sebelum masa penjajahan Belanda. Sehingga Pancasila adalah urat nadi dan denyut nafas bangsa Nusantara.
“Dan Sistem Demokrasi Pancasila telah dirancang melalui mekanisme yang paling sesuai dengan watak dasar bangsa ini. Yaitu adanya Lembaga Kedaulatan Rakyat yang mewakili semua kebhinekaan yang ada,” katanya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menegaskan, sebelum Amandemen tahun 1999 hingga 2002 yang lalu, MPR adalah Lembaga Tertinggi Negara, yang menjadi wadah kedaulatan tertinggi pemilik negara ini, yaitu wadah untuk Semua Rakyat atau Semua Elemen Bangsa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2