“Kondisi itu tentu saja menggembirakan, tapi harus ditingkatkan pada tempat-tempat yang lebih luas dan bisa diakses oleh khalayak, antara lain Gedung Istana, Gedung Dewan, kantor gubernur, kantor walikota, kantor bupati, di hotel, kafe-kafe dan ruang-ruang publik lainnya,” harapnya.
Menurut LaNyalla, Jakarta Islamic Center telah mengambil peran untuk membantu sosialisasi dan edukasi masyarakat terhadap seni kaligrafi tersebut.
“Saya apresiasi Jakarta Islamic Center yang mendukung pameran yang diikuti 26 Negara dan sekitar 70 seniman kaligrafi
Indonesia. Pameran ini seolah menjadi Oase masyarakat, setelah dua tahun terkungkung dalam Pandemi Covid- 19,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apresiasi juga diberikan LaNyalla kepada Ketua Panitia, Arif Syukur, yang telah menginisiasi pameran yang cukup besar ini.
“Terima kasih kepada para kaligrafer di Indonesia dan dunia yang telah
berkontribusi dalam Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional ini. Teruslah berkarya agar dunia menjadi Indah. Seni kaligrafi islam bukan saja
bermuatan dunia, tapi juga akhirat,” katanya.
LaNyalla berharap kegiatan ini terus tumbuh dan menjadi pencerahan bagi siapapun yang menyaksikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2