Itulah mengapa pada Konstitusi asli, sebelum dilakukan Amandemen tahun 2002, MPR adalah Lembaga Tertinggi Negara yang menjadi perwujudan Kedaulatan Rakyat dari semua elemen bangsa ini. Baik itu elemen Partai Politik, TNI-Polri, elemen Daerah-Daerah dari Sabang sampai Merauke dan elemen Golongan-Golongan.
“Dengan demikian utuhlah demokrasi kita, semuanya terwakili. Sehingga menjadi Demokrasi yang berkecukupan. Sehingga prinsip bahwa semua elemen bangsa terwakili mutlak menjadi ciri Demokrasi Pancasila,” tambahnya.
Perwakilan elemen bangsa yang disebut dengan Para Hikmat itu lalu bermusyawarah mufakat untuk menentukan arah perjalanan bangsa ini, sekaligus memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk diberi mandat dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga presiden terpilih adalah seorang mandataris rakyat. Alias petugas rakyat. Bukan petugas partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Melihat keadaan saat ini saya ingin mengajak kita semuanya merasakan suasana kebatinan para pendiri bangsa kita. Seandainya mereka di tengah-tengah kita hari ini, dan melihat Indonesia hari ini. Apakah mereka akan bangga, karena cita-cita luhur dan hakiki dari lahirnya bangsa ini sudah terwujud? Atau sebaliknya, mereka akan menangis melihat arah perjalanan bangsa ini yang semakin menjadi bangsa yang liberal kapitalistik,” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut LaNyalla, semua elemen harus berani bangkit dan berani melakukan koreksi untuk Indonesia yang lebih baik, yang berdaulat, berdikari dan mandiri. Sehingga tujuan hakiki dari lahirnya negara ini, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia bisa terwujud.
“Yang pasti kerusakan ini harus disudahi. Dan semuanya harus berpikir sebagai negarawan. Harus memikirkan nasib anak cucu nanti. Karena seorang Negarawan tidak pernah berpikir tentang ‘next election’, tetapi berpikir tentang ‘next generation’,” ucap dia.
Apalagi HMI seperti pernah dikatakan Panglima Besar Jenderal Sudirman, bahwa HMI adalah organisasi yang bukan hanya dengan sebutan Himpunan Mahasiswa Islam, tetapi juga organisasi yang seharusnya menjadi harapan masyarakat indonesia. Menurut LaNyalla, hal itu sebuah amanah dan tantangan yang harus dijalankan.
“Seberapa mampu HMI menjadi harapan masyarakat Indonesia. Seberapa konsisten HMI menjalankan pemikiran-pemikiran besar yang menjadi doktrin kaderisasi. Dan seberapa serius HMI menjalankan peran-peran strategis HMI untuk Indonesia yang Adil, Makmur dan Beradab,” tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2