DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Peluang kemenangan pasangan Ganjar – Puan pada Pilpres 2024 mendatang sangat terbuka. Pasalnya dua tokoh nasional ini memiliki potensi yang luar biasa untuk memimpin Indonesia ke depan.
Menurut Ketua Umum Laskar Ganjar – Puan, Nawang Andi Kusuma, SH, M.Kn, pasangan Ganjar – Puan lahir tanggal 14 November 2021, hasil kontemplasi pemikiran tentang Bung Karno saat adzan subuh menyambut sang fajar di Kaki Gunung Gede Pangrango Salabintana Sukabumi, setelah perjalanan dari Kaki Gunung Ciremai Kuningan, Jawa Barat.
Dari sisi peta politik, ambang batas pencalonan presiden (presidensial threshold) saat ini PDI Perjuangan memiliki 128 kursi, sedangkan syarat pencalonan presiden adalah 115 kursi, artinya PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai yang mampu mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden sendiri.
“Pada Pemilu Tahun 2024, pemilihan presiden akan bersamaan dengan pemilihan legislatif, artinya pemilihan presiden akan berpengaruh pada suara di pemilihan legislatif,” ujar Nawang melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (9/2/22).
Lebih jauh pasangan Ganjar – Puan akan menciptakan kesolidan dari PDI Perjuangan dan kekuatan kelompok Soekarnois / Nasionalis yang di luar PDI Perjuangan akan menyatu dalam pasangan ini.
“Pasangan Ganjar – Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Pak Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya,” terangnya.
Dijelaskan dia, paradigma pembangunan budaya politik baru dimana arah kebijakan politik ke depan akan disandarkan kepada visi
atau platform partai politik.
Hasil survey terakhir saat ini PDI Perjuangan mengungguli partai politik lainnya di angka 26 %, artinya PDI Perjuangan sudah memiliki modal dasar untuk memenangi pemilihan Presiden.
“Hasil survey Saiful Mujani Reaseacrh and Consulting (SMRC) bahwa sebanyak 94% masyarakat Jawa Barat mengenal sosok Bung Karno dan 94% menyukai Bung Karno yang artinya masyarakat memiliki kerinduan terhadap Bung Karno. Pasangan Ganjar – Puan adalah kader ideologi sekaligus kader biologis Bung Karno yang dapat mengobati kerinduan terhadap sosok bung Karno,” jelasnya.
Kata Nawang, Pasangan Ganjar – Puan bisa mewakili perpaduan Jawa, Sumatera, dan Bali yang DPT nya sekitar 70 % dari DPT seluruh Indonesia.
Ganjar – Puan yang diusung PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai yang sudah hampir rampung
mengonsolidasikan struktur organisasinya hingga anak ranting (RW) sebagai organ utama pemenangan Pileg dan Pilpres 2024.
“Ganjar – Puan, kedua tokoh tersebut berasal dari universitas terbaik yang di Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) dan Puan Maharani merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI),” sebutnya.
Nawang menilai, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani berpengalaman di eksekutif maupun legislatif. Ganjar Pranowo merupakan
mantan DPR-RI dan berhasil menjadi Gubernur Jawa Tengah dalam 2 periode. Sementara Puan Maharani juga berpengalaman sebagai Menteri Koordinator PMK dan 2 periode menjadi anggota DPR-RI hingga menjadi ketua DPR-RI.
“Puan Maharani dapat mewakili gender kaum perempuan dan Ganjar Pranowo mewakili gender laki-laki. Sedangkan Ganjar Pranowo sangat dekat dengan Islam seperti Nahdatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan Ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga. Sementara Puan Maharani merupakan cucu proklamator bangsa dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah dari H. Muhammad Taufiq Kiemas yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera,” paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya