Lemhannas Republik Indonesia Dan Pembangunan Kualitas Sistem Ketahanan Nasional Indonesia

Sabtu, 2 Juli 2022 - 13:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia ; Pernah Menjadi Pembicara Di Lemhannas RI).

Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI (Wagub Lemhannas RI) Letjen TNI M.S. Fadhilah, dalam sebuah pertemuan dan diskusi bersama dengan Penulis, Juni 2022, di Ruang Kerja Wagub Lemhannas RI, di Gedung Lemhannas RI, kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Pertemuan persahabatan dan diskusi strategis tersebut berlangsung antar dua sahabat lama dan baik. Perspektif pertemuan dan diskusi diletakkan dan diposisikan dalam kerangka pembangunan Indonesia Raya – Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Juga dalam kerangka penguatan kelembagaan Lemhannas RI.

Wagub Lemhannas RI Letjen TNI M.S. Fadhilah adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) Tahun 1988 A. Sebelumnya pernah menjadi Ajudan (ADC) Wakil Presiden Kesepuluh RI Prof. Dr. Boediono. Kemudian menjadi Komandan Korem (Danrem) Halu Oleo (membawahi teritorial Provinsi Sulawesi Tenggara). Lalu dipromosikan menjadi Danrem Pamungkas (membawahi teritorial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya) dengan posisi jabatan jenderal bintang satu (Brigadir Jenderal/Brigjen). Selanjutnya menjadi Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI-AD (Kadispenad).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro (membawahi teritorial Provinsi Jawa Tengah danDaerah Istimewa Yogyakarta). Kemudian dipromosikan menjadi Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI (Kapuspen) dengan posisi jabatan jenderal bintang dua (Mayor Jenderal/Mayjen). Selanjutnya dipromosikan menjadi Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (membawahi teritorial Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau). Kini menjadi Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas RI dengan posisi jabatan jenderal bintang tiga (Letnan Jenderal/Letjen).

Penulis, yang juga mantan Pansus UU Pertahanan Negara dan Anggota MPR-RI / Anggota DPR-RI, bertemu dan berdiskusi bersama dengan Wagub Lemhannas RI Letjen TNI M.S. Fadhilah. Intisarinya adalah Membangun Indonesia Maju dan relasinya dengan Lemhannas RI. Perspektif dari narasi tersebut adalah peningkatan kualitas peran, tugas, dan tanggungjawab strategis kenegaraan Lemhannas RI. Sebuah dan serangkaian peran, tugas, dan tanggungjawab yang dilaksanakan dan diselenggarakan bersama dengan sejumlah kelembagaan strategis terkait lainnya.

Baca Juga :  Jangan Memikirkan Diri Sendiri

Khususnya dan intinya adalah untuk mewujudkan dan membumikan tugas pokok dan fungsi utama dari kelembagaan Lemhannas RI. Pelaksanaan dan pengorganisasian tersebut tentu berdasarkan tugas pokok dan fungsi utama masing-masing kelembagaan. Namun kesemuanya dan keseluruhannya senantiasa dijiwai, disemangati, didarahi, dan dinafasi dengan satu tugas dan fungsi panggilan pengabdian yang berbobot dan berdampak. Bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional Indonesia berdasarkan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945.

Pengabdian tersebut dipersembahkan untuk menjaga, merawat, membangun, dan memajukan Indonesia dalam format wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berideologi dan berfalsafah Pancasila berdasarkan dan berlandaskan UUD NRI Tahun 1945 beretos dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Juga Indonesia dalam format jelas dan posisi tegas yang mempunyai kesiapan, kemampuan, dan kematangan untuk bertumbuh dan berkembang. Perihal tersebut pada gilirannya, memengaruhi dan menentukan keseluruhan dinamika dan dialektika persaingan, pergaulan, dan persahabatan dalam kawasan regional dan dunia internasional.

Khususnya untuk membangkitkan, menguatkan, dan mengukuhkan NKRI yang demokratis dan konstitusional. Juga NKRI yang memiliki kekuatan, kemampuan, dan kematangan integrasi nasional serta bobot wawasan kenusantaraan dan kebangsaan yang berkelas tinggi dan berkategori kuat. Tentunya yang berbasis pada integritas, kredibilitas, kualitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas Lemhannas RI. Dan juga tentunya dengan dukungan dan kerjasama dengan institusi-institusi strategis kebangsaan dan kenegaraan Indonesia.

Berbasis dan berintikan pada penguatan peran, tugas, dan tanggungjawab kelembagaan Lemhannas RI terhadap Pembangunan Kualitas Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Kemudian berkaitan dan bermaterikan pada penguatan peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI untuk menyebarkan, membumikan, dan menyuburkan Sistem Nilai (Nilai-Nilai) Pancasila. Juga untuk melakukan dan menyelenggarakan perihal dan perspektif yang sama terhadap Nilai-Nilai Kenusantaraan dan Kebangsaan Indonesia.

Baca Juga :  Politik Bernegara Membangun Negara Pancasila Indonesia Yang Demokratis Konstitusional Berdasarkan UUD Tahun 1945

Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, kuat, maju, adil, makmur, dan sejahtera adalah sebuah negara bangsa dan negara kawasan. Keberadaan Indonesia terletak, berada, bertumbuh, dan berkembang di tengah-tengah percepatan, perluasan, dan peningkatan dinamika dan dialektika lokal, nasional, regional, dan internasional. Terutama dalam konteks persaingan, pergaulan, dan persahabatan kawasan regional dan global internasional. Indonesia sebagai negara bangsa dan negara kawasan – dengan posisi dan eksistensi yang merupakan Negara Penggagas, Pendiri, dan Anggota Gerakan Non Blok.

Sebuah dan serangkaian konteks dan kerangka yang penuh dengan penataan, pemeliharaan, dan pelembagaan Konsolidasi Demografi ; pergerakan, pengembangan, dan pembangunan Ekonomi Hijau ; pergerakan, pengembangan, dan pembangunan Ekonomi Biru ; penguatan, pembudayaan, dan pengukuhan Digitalisasi ; dan pengerahan, penyiapan, dan pemastian anatomi, konfigurasi, dan ekosistem Indonesia dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Konteks dan kerangka tersebut dibangun dalam satu paket ikatan keutuhan dan kekuatan yang menyiapkan dan memastikan kebangkitan dan kemajuan Indonesia.

Kebangkitan dan kemajuan Indonesia sangat diwarnai, dipengaruhi, dan ditentukan oleh dinamika dan dialektika internal dan eksternal Indonesia. Kualitas situasi, kondisi, suasana, dan perkembangan domestik dalam negeri dan global luar negeri, merupakan substansi yang penting, berpengaruh, dan menentukan. Dengan demikian, perspektif tersebut menjadi panduan pemikiran dan basis dasar pertimbangan untuk membangun, membangkitkan, dan memajukan Indonesia.

Perspektif tersebut, pada gilirannya amat berkaitan dengan kepemilikan akar kuat dan hubungan erat dengan sejumlah materi kandungan yang strategis. Berkaitan dengan materi kandungan historis, sosiologis, ekonomis, politis, dan ideologis Indonesia dan kawasan. Materi kandungan tersebut memiliki konteks dan relasi dengan ide, gagasan, dan pemikiran Sang Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno. Pemikiran strategis Bung Karno mempunyai keutuhan dan kekuatan dalam kerangka memosisikan, mengagregasi, dan mengartikulasi peran dan keberpengaruhan Indonesia di negara-negara kawasan dan dunia internasional.

Konteks dan relasi tersebut, pada dasarnya berintikan pada jiwa dan semangat serta darah dan nafas Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Pemikiran Geopolitik yang sungguh-sungguh memperjelas, mempertegas, dan memperkuat garis dan kebijakan serta arah dan orientasi “Politik Negara” dari Indonesia. Khususnya politik yang bersifat ideologis strategis dan doktrin makro Indonesia tentang relasi regional dan hubungan internasional Indonesia. Hubungan dan kaitan yang dikandung maksud yaitu berbasis Politik Pertahanan Negara, Politik Luar Negeri, Politik Dalam Negeri Indonesia.

Baca Juga :  Terima Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Manfaatkan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno, memiliki dan menyebari Pemikiran Geopolitik Indonesia ke negara-negara lain di belahan tingkat kawasan regional dan tataran dunia internasional. Para Pemimpin negara-negara di dunia serta masyarakat regional dan internasional, pada dasarnya menyambuti, menyahuti, mengakomodasi, dan mengembangi Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Sebuah dan serangkaian pemikiran besar dan strategis yang secara substansial memiliki pancaran dan panduan juga terhadap kelembagaan Lemhannas RI untuk berperan, bertugas, berfungsi, dan bertanggungjawab.

Pemikiran besar yang utuh dan integral dari Bung Karno, pada gilirannya melandasi, menyinari, menerangi, mewarnai, dan menuntuni perjuangan dan pergerakan bangsa-bangsa dan negara-negara lain secara menyeluruh dan mendasar. Terutama untuk menegakkan dan mengukuhkan tema-tema kedaulatan, keadilan, demokrasi, keamanan, dan perdamaian. Konstruksi dan substansi dari keseluruhan tema tersebut, pada dasarnya merupakan tema-tema pergumulan, pergulatan, dan tantangan Keindonesiaan dan kelembagaan Lemhannas RI.

Perspektif tersebut menjadi menarik dan semakin relevan karena mengandung dan menyuburkan api semangat dan spritualitas kawasan regional dan dunia internasional “berbasis dan bersumber” pada Indonesia Raya. Sebuah kawasan dan dunia yang sejatinya merdeka, bebas, demokratis, aman, damai, adil, makmur, sejahtera, setara dan seimbang. Kesejatian tersebut mengandung prinsip yang wajib, dan doktrin yang mutlak, yaitu : sebuah situasi, kondisi, suasana, keadaan kawasan dan dunia yang tanpa diskriminasi, yang tanpa intervensi, yang tanpa invasi, dan yang tanpa aneksasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Firman Jaya Daeli
Editor : Muhamad Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Konflik Politik dan Resolusi
Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik
Politik di Spice Islands
Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua
Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat
Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 13:20 WIB

Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Berita Terbaru

Daerah

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Des 2024 - 12:54 WIB