Utamanya dan intinya adalah konteks regional dan internasional yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, kuat, adil, makmur, dan sejahtera. Perihal tersebut sepenuhnya ditumbuhkan dan disuburkan dalam suasana keamanan dan perdamaian abadi serta keadilan dan demokrasi sejati yang otentik. Juga yang seutuhnya dibangun dan dikembangkan dalam dinamika dan dialektika yang minus penindasan dan yang minus penjajahan.
Kemudian yang minus dan zero kebijakan, perlakuan, dan praktek kolonialisme dan neokolonialisme. Lagi pula yang minus dan zero kebijakan, perlakuan, dan praktek imperialisme dan neoimperialisme dalam berbagai bentuk, wujud, jenis, sifat, pola, metode, cara, dan sistem apapun dan dimanapun. Ada alur hubungan atau jaringan kaitan antara peran, tugas, dan tanggungjawab kelembagaan Lemhannas RI dengan atmosfir dan cakrawala Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Kelembagaan Lemhannas RI harus senantiasa dan semakin mentransformasi Keindonesian yang berperan melalui “Tupoksi” Lemhannas RI.
Makna perihal tersebut, pada dasarnya membutuhkan adanya dan terwujudnya prinsip doktrinal dan tekad substansial. Khususnya untuk mengaktualkan, menggelorakan, dan menyelenggarakan sejumlah agenda dan kebijakan strategis dan teknis. Masyarakat, bangsa, negara Indonesia, dan khususnya kelembagaan Lemhannas RI, harus senantiasa dan mesti semakin menumbuhkan, menyuburkan, membumikan, mengukuhkan, dan menegakkan agenda dan kebijakan mendasar dan menyeluruh. Lemhannas RI, terpanggil dan berkomitmen dengan prinsip dan doktrin serta agenda dan kebijakan Berdaulat di bidang Politik ; Berdikari secara Ekonomi ; Berkepribadian dalam Kebudayaan – dengan berjiwa dan bersemangat Gotongroyong (Bergotongriyong).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bangunan dan muatan pemikiran, pertimbangan, dan kebijakan “politik pertahanan negara”, “politik luar negeri”, dan “politik dalan negeri” tersebut, sudah berurat dan berakar kuat serta berbasis dan bertumpu lama. Berurat dan berbasis secara historis, sosiologis, ekonomis, politis, dan ideologis. Kemudian berurat dan berbasis juga pada penguatan ideologi, politik, ekonomi, sosial, kultural, hukum, pertahanan, dan keamanan Indonesia. Perihal tersebut pada gilirannya, menguati dan memaknai kualitas sistem ketahanan nasional Indonesia.
Dengan demikian, keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Negara Pancasila Indonesia, Negara Kenusantaraan Indonesia, dan Negara Kebangsaan Indonesia, pada dasarnya senantiasa dan semakin terjaga dan terawat. Keindonesiaan terjaga dan terawat dengan tumbuhnya dan terbangunnya doktrin pemikiran, pertimbangan, dan kebijakan tersebut di atas. Doktrin dan ideologisasi secara otentik dan konkrit dari politik pertahanan negara, politik luar negeri, politik dalam negeri Indonesia yang merujuk pada amanat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
Kelembagaan Lemhannas RI adalah salah satu kelembagaan strategis kebangsaan dan kenegaraan yang terutama dan terdepan dalam konteks tersebut. Khususnya dalam kerangka merawati dan menguati Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Lemhannas RI harus senantiasa dan mesti semakin mempercepat dan memperkuat posisi dan peran domestik dalam negeri Indonesia. Juga tentu dan pasti mempercepat dan memperkuat posisi dan peran global Indonesia sehingga berpengaruh dan menentukan secara berarti.
Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno menggagas pendirian dan keberadaan kelembagaan Lemhannas RI. Bung Karno juga menggerakkan dan mengorganisasikan pembentukan dan kehadiran kelembagaan Lemhannas RI sebagai sebuah institusi strategis ideologis politis. Keberadaan Lemhannas RI terutama berbasis pada pemikiran politik kebangsaan dan kenegaraan ; pada penguatan wawasan kenusantaraan, kebangsaan, dan kenegaraan ; pada pendidikan dan pengkaderan sumber daya manusia dan pemimpin bangsa dan negara.
Penguatan dan pemajuan Lemhannas RI diletakkan, dikembangkan, dan diorientasikan dalam kerangka Pembangunan kualitas dan profesionalitas Sistem Ketahanan Nasional Indonesia. Kebermanfaatan dan kebermaknaan kelembagaan Lemhannas RI terletak pada kualitas pengembangan dan penguatan pemikiran, wawasan, kenusantaraan, kebangsaan, kenegaraan, dan kepemimpinan. Pengembangan dan penguatan tersebut bertumpu pada kualitas ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan kultural.
Keberadaan Lemhannas RI, pada dasarnya memiliki ikatan kuat kebangsaan dan hubungan erat kenegaraan dengan pemikiran Geostrategis Indonesia. Tumbuh, terbangun, bangkit, dan maju dalam kerangka relasi antara penyelenggaraan dan pengorganisasian Lemhannas RI dengan pengembangan dan pembumian Nilai-Nilai Pemikiran Geopolitik. Kemudian aktualisasi dan sosialisasi tugas pokok dan fungsi utama Lemhannas RI, tentu diarahkan dan ditujukan untuk menginisiasi, mengisi, dan memaknai perspektif pemikiran dan pertimbangan akan keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan Lemhannas RI.
Kerangka dasar dan bangunan utama percepatan, perluasan, dan peningkatan intensi, kualifikasi, dan eskalasi pembumian Nilai-Nilai tersebut, harus senantiasa terjaga dan terawat. Penjagaan dan perawatan yang rapi, tertib, dan disiplin. Kemudian mesti selalu bertumbuh dan berkembang dengan jiwa dan semangat serta pola dan pendekatan civil society. Juga mesti selalu dengan jiwa dan roh serta darah dan nafas demokrasi dan konstitusi (demokratis dan konstitusional).
Lemhannas RI merupakan sebuah kelembagaan yang terutama. Juga sebagai sebuah kelembagaan yang terinti dalam kerangka Pembangunan Sistem Ketahanan Nasional NKRI. Sebuah kelembagaan yang memiliki tugas dan fungsi strategis, dan yang mempunyai peran dan tanggungjawab penting. Khususnya dalam kerangka Pembangunan dan Pemajuan Indonesia Raya. Tugas, fungsi, peran, dan tanggungjawab tersebut, bertujuan luhur, adab, dan mulia. Terutama untuk merancang, mengagendakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pengkaderan “kebangsaan dan kenegaraan” yang “Indonesiawi”.
Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI (Wagub Lemhannas RI) Letjen TNI M.S. Fadhilah, memiliki anatomi dan konfigurasi kepribadian dan kepemimpinan yang relatif paripurna. Intisarinya adalah ekosistem yang pada gilirannya semakin menguati dan menaknai keberadaan dan kemajuan Lemhannas RI. Berintikan pada kualitas, integritas, kredibilitas, kapasitas, dan profesionalitas. Wagub Lemhannas RI merupakan seorang perwira tinggi berpangkat jenderal bintang tiga yang berkomitmen kuat, berkinerja serius, dan berprestasi gemilang. Terutama dalam kerangka membangun dan memajukan kelembagaan demi untuk kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
Posisi dan signifikansi kelembagaan Lemhannas RI semakin bermakna ketika diperkuat dengan formasi kepemimpinan yang saling melengkapi dan menguati. Kini Lemhannas RI dipimpin oleh Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto, Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas RI Letjen TNI M.S. Fadhilah, dan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI Komjen Pol. Purwadi Arianto. Penulis sudah mengenal lama dan baik dengan ketiga figur pemimpin tersebut. Ketiganya memiliki pemahaman, penghayatan, penjiwaan, pengalaman untuk menerjemahkan dan membumikan Visi, Misi, Program, Agenda, dan Kebijakan Presiden RI Jokowi dalam kerangka Lemhannas RI.
Menurut Penulis yang juga pernah menjadi Pembicara di Lemhannas RI dan khususnya menjadi Pembicara di FGD Lemhannas RI bersama Gubernur Lemhannas RI dan Wakil Ketua MPR-RI, bahwa ketiga figur Kepemimpinan Lemhannas RI yang sekarang, searah dan sebangun dengan Kepemimpinan Presiden RI Jokowi. Kelembagaan Lemhannad RI dengan kepemimpinan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto, pada dasarnya memiliki kemampuan, kemauan, dan kematangan untuk mentrasformasi kelembagaan Lemhannas RI.
Perspektif dan hakekat kualitas kepemimpinan tersebut, diletakkan dan diabdikan untuk mengembangkan, mewujudkan, dan mempraxiskan hakekat pemahaman, penghayatan, dan penjiwaan atas Visi, Misi, dan Program Kenegaraan RI. Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto yang juga mantan Sekretaris Kabinet RI adalah seorang Akademisi, Intelektual, dan Ilmuwan dengan kekhususan studi pengkajian akademik keilmuan Hubungan Internasional, Pertahanan, Keamanan, Intelijen. Sestama Lemhannas RI Komjen Pol. Purwadi Arianto adalah seorang lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1988 B, pernah menjadi pejabat struktural di Bareskrim Mabes Polri, Wakil Kapolda Metro Jaya, dan Kapolda Lampung.
“Salam Ketahanan Nasional, Salam Negara Pancasila, Salam Kemasyarakatan, Kebangsaan, Dan Kenegaraan Indonesia”.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Firman Jaya Daeli |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2