DETIKINDONESIA.CO.ID, TERNATE – Seleksi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), baru-baru ini menuai sejumlah kritikan serta sorotan tajam dari berbagi pihak, tidak terkecuali Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Malut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kritikan serta sorotan tajam oleh sejumlah pihak yang dialamatkan ke KPUD Halsel ini, akibat dari dugaan ketidak terbukaan pihak KPUD Halsel terkait dengan hasil test wawancara, dimana nilai testnya tidak diumumkan secara terbuka, sehingga mengakibatkan munculnya protes dari sejumlah peserta test.
Ketua GMBI Malut, Sadik Hamisi, kepada media ini Rabu (21/12), menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyayangkan sikap ketidak terbukaan, yang kemudian ditunjukkan oleh pihak KPUD Halsel pada seleksi PPK, sebagaimana yang telah disampaikan oleh sejumlah pihak baik dari LSM, praktisi hukum, maupun peserta test melalui pemberitaan dari media online maupun media sosial (medsos).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai lembaga kontrol sosial lanjut Sadik, pihaknya merasa memiliki tanggungjawab moril terhadap kondisi bangsa saat ini, dimana perilaku kehidupan sosial politik dalam berdemokrasi, mulai terkikis oleh nilai-nilai ketidak jujuran yang kemudian ditunjukkan oleh oknum-oknum tertentu, terutama pihak penyelenggara itu sendiri,” ujarnya.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya