Mahasiswa SBB Jabodetabek Menolak Pemberian Gelar Adat Kepada Gubernur dan Istrinya

Sabtu, 18 Maret 2023 - 18:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam waktu dekat gelar Upu Latu dan Ina Latu Nunusaku akan di berikan kepada Gubernur Maluku dan istrinya oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan raja-raja se Seram Bagian Barat.

Mendengar hal itu Mahasiswa SBB Djabodetabek yang tergabung dalam Paguyuban Saka Mese Nusa Student Asosiation menolak dengan tegas.

Kordinatornya Christina Rumahlatu kepada media ini menekankan pemberian gelar adat ini merupakan sebuah motif ketimpangan relasi kuasa untuk melakukan penyimpangan- penyimpangan manipulatif atas nama masyarakat adat Seram Bagian Barat untuk kepentingan politik praktis 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di melanjutkan esensi dalam pemberian gelar Ini yang tidak pernah dijawab secara komprehensif sebagai sistem nilai dan prinsip-prinsip baik secara filosofis, yuridis maupun secara sosiologis oleh segelintir oknum yang mengatas namakan masyarakat adat SBB.

Baca Juga :  Suami Dianiaya Sampai Terkapar, Silviany Minta Polsek Medan Timur Segera Tangkap Pelaku

Hajatan adat inipun tidak pernah melibatkan secara menyeluruh raja atau Kepala Desa adat baik yang berkedudukan di Aer Tala, Aer Eti Maupun di Aer Sapalewa, sehingga pratik ini merupakan tindakan kebiadaban yang tidak menghargai dan mencederai kedudukan adat tiga batang air.

Di satu sisi Muslim Lussy menilai Penggiringan ini juga merupakan bukti nyata cara-cara eksploitasi adat untuk melemahkan posisi masyarakat adat ditengah praktik-praktik hegemoni ekonomi eksraktif kapitalisme yang hari ini tengah menggerogoti sistem ekonomi masyarakat adat Seram Bagian Barat.

Maka kami Mahasiswa SBB Jabodetabek menolak untuk pemberian gelar adat yang tanpa pertanggung jawaban secara jelas. Apalagi kepada pejabat publik yang nyata-nyata terkontaminasi dengan sistem kapitalisme yang sudah barang tentu menggunakan semangat neoimprealisme atau semangat penjajahan tatanan uang, penjajahan tatanan modal dan sudah pasti akan berdampak fatal bagi masyarakat adat di Kabupaten SBB.

Baca Juga :  Gubernur Maluku Melepas 496 Calon Jamaah Haji

saya dan teman-teman Mahasiswa menilai pemberian gelar ini sangatlah parodoks, dikasih sesuka hati berdasarkan keberpihakan politik, semementara pemerintahan SBB saat ini tidak mengakui eksistensi dari masyarakat adat yang ada di SBB.

Kami menganggap pemberian gelar adat ini adalah bentuk penggiringan masyarakat adat untuk kepentingan politik praktis oleh kelompok tertentu.

Ditegaskan oleh Glendy somae lagi apabila ada Kepala Desa yang mencoba bermain ditengah praktik-praktik politisasi gelar ini maka kami tidak akan segan-segan melakukan kontrol atas anggaran-anggaran dan pendanaan dalam keuangan desa ditingkat pusat. Sehingga Kepala Desa jangan coba-coba bermain api dengan adat kita di Bumi Saka Mese Nusa “tutupnya”.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Plt Kadisdik Langkat Kembali Beri Penghargaan kepada Tiga Guru Penggagas di SDN
Kolaborasi Mahasiswa untuk Ketahanan Pangan: BEM PTNU Luncurkan Strategi di Jakarta Timur
ASPERA Kota Depok Ucapkan Selamat atas Pelantikan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2025-2030
Warga Tanjung Pasir Tepis Isu Penutupan Paluh dan Alih Fungsi
Masykur Sebut: Pernyataan Sekretaris DPD Demokrat Malut, Dianggap Mengkerdilkan Partai Demokrat Dan Ketum AHY
Sosialisasi Lomba Puisi Jelang Kegiatan Babaca 3, Begini Respon Kepsek SMA Negeri 1 Halsel
Ahmad Luthfi Resmi Dilantik Jadi Gubernur Jawa Tengah oleh Presiden Prabowo
Sejarah Baru! Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:33 WIB

1.700 Siswa Ikuti Perkemahan Pramuka di Sorong untuk Perkuat Karakter Anak

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:26 WIB

Retret Kepemimpinan di Akademi Militer, Karel Murafer Perkuat Integritas Sebagai Pemimpin Maybrat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:01 WIB

Masyarakat Fakfak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Letkol Lukman Permana Tegaskan Manfaat Besar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:45 WIB

Johny Kamaru dan Sutejo Siap Bangun Kabupaten Sorong untuk Periode 2025-2030

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:34 WIB

Samaun Dahlan Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Masuk dalam APBD Fakfak 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:12 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Ini Agendanya!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Mantan Bupati Kaimana Serahkan Aset Pemerintah Sebelum Pindah ke Rumah Pribadi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:52 WIB

Pasca Pelantikan, Wali Kota Sorong Ajak Bersatu Bangun Daerah : Tidak Ada Lagi 01,02

Berita Terbaru