Oleh: Muhammad Kasim Faisal, S.Pd, M.Pd, Akademisi STAI Alkairaa Labuha.
DETIKINDONESIA.CO.ID – Maluku Utara merupakan sebuah provinsi yang memiliki keberagaman budaya, suku, etnis, maupun kebiasaan yang berbeda dan mendiami hampir semua gugusan pulang yang tersusun rapi baik dari Utara Halmahera hingga selatan Halmahera. Dari berbagai latar belakang perbedaan secara sosiologis, antropologi hingga pada wilayah kultural sehingga cara pandang politik lokal yang dijadikan sebagai tolak ukur utama jika seseorang memiliki kepentingan untuk merebut kekuasaan.
Secara umum politik Maluku Utara sangat kentalnya dengan melibatkan identitas sukuisme dan doktrinasi sektoral sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan politik berasal dari kumpulan suku etnis secara mayoritas atau dalam kesederhanaannya mengarah kepada wilayah kekeluargaan (Margaisme). Situasi seperti ini, jika dilihat dalam masyarakat yang multietnik,
dinamika politik senantiasa memiliki tegangan yang lebih tinggi dibanding dengan daerah yang relatif homogen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal tersebut dapat dilihat pada kontestasi politik di tingkat lokal pada beberapa PILKADA provinsi, kabupaten dan kota yang
selalu menyita perhatian pemerintah, pengamat politik maupun pimpinan partai politik karena persaingan yang melibatkan simbol-simbol etnisitas baik agama, suku, daerah asal, putra daerah atau pendatang.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya