Sementara, jika dilihat dari sejarah perjalanan praktik politik identitas etnis yang berkembang saat ini, lebih cenderung melibatkan aktor dan struktur, serta menyeret penguatan ego atas budaya dari masing-masing etnis yang ada di Maluku Utara. Dengan mengedepankan parade kekuatan yang secara alamiah terus terpelihara kepentingannya.
Dari berbagai observasi penulis, sebagian besar aktor² politik tidak lagi mengandalkan mesin partai sebagai batu loncatan untuk memenangkan sebuah pencapaian secara politik melainkan mengandalkan Margaisme sebagai tempat tumpukan kekuatan politik dan secara tidak langsung akan menghasilkan suatu gesekan politik internal dan mengakibatkan kerugian yang tak diinginkan.
Olehnya itu, politik lokal yang mengandalkan kekuatan egosentris kesukuan dan dilakukan secara kontinyu akan menjadikan politik sebagai bahan Arisan para pemangku kepentingan. Sehingga, untuk memenuhi pesta demokrasi yang nyaman dan adil, kita sebagai masyarakat demokrasi penuhi hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2