DETIKINDONESIA.CO.ID, TERNATE – Kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baik subsidi maupun non subsidi, cukup menyita perhatian rakyat Indonesia mulai dari pusat Ibu Kota hingga pelosok desa.
Pasalnya kenaikan harga BBM ini sangat mempengaruhi kestabilan ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah kebawa, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dimana semua harga bahan pokok terutama sembako ikut naik harga sehingga, dan ini sangat menyulitkan masyarakat.
Hal ini sebagaimana disampaikan salah satu warga Kota Ternate, saat aksi penolakan terhadap kenaikan harga BBM oleh Komite BBM Malut, yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ternate, di jalur utama Bandara Sultan Babullah pada, Senin, 19 September 2022 kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam orasinya warga tersebut menyampaikan bahwa dampak dari kenaikan harga BBM ini, sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara umum dan khusus masyarakat Maluku Utara, terlebih lagi masyarakat Kota Ternate. Oleh karena kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, dikeluarkan pada saat kondisi ekonomi masyarakat sedang terjun bebas, akibat dampak dari bencana non alam yakni Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya