DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Ingin berwisata religi selama bulan Ramadan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mempunyai bangunan Masjid tertua dan berdiri kokoh yaitu Masjid Jaya Ar Rahman.
Dimana Masjid peninggalan sejarah kerajaan Bingai yang terletak di Lingkungan I Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat.
Berkisar 15 menit, jalan menujuh pun sudah bagus dan diaspal. Jika ingin berkunjung ke Masjid tertua di Langkat ini dapat melalui Simpang Gohor Lama desa Stabat Lama Kecamatan Wampu terus menuju desa Perkebunan Gohor Lama dan sampailah ke Kelurahan Bingai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan melalui Stabat Kota terus masuk ke Desa Pantai Gemi dan Pertumbukan yang kemudian menggunakan jasa penyeberangan getek, lokasi Masjid tersebut sudah tak beberapa jauh dari lokasi tempat penyeberangan getek tersebut.
Jika dari Kota Medan melalui Jalan Tol keluar pintu Tol Kuala Bingai, Jalan terus Kwala Bingai ke Simpang Gohor.
Masjid Ar-Rahman Kejuruan Seri Amar Setia Bingai, wisatawan dapat menyaksikan peninggalan sejarah Kerajaan Langkat lama di tepi Sei Wampu dengan suasana yang tidak akan pernah di dapat di tempat lain, sejuk dan tenang ketika melaksanakan ibadah salat Jumat dan fardhu di tepi aliran Sei Wampu, peradaban bangsa Melayu Langkat yang di titik nol pembangunannya di mulai dari pinggir sungai.
Ternyata, Masjid Ar Rahman dibangun 1775 lebih tua dari Masjid Azizi yang berada di Tanjung Pura yang selesai di bangun pada 1902 dan Masjid Raya Stabat selesai dibangun pada 1904 dan Masjid Raya Selesai pada 1906 serta Masjid Aziziah di Desa Secanggang dibangun pada 1908.
Masjid panggung ini, satu-satunya sisa peninggalan sejarah Kerajaan Langkat ini masih berbahan kayu tanpa menggunakan paku pada awal pendiriannya.
Pintu Masjidnya menghadap ke arah Sungai Wampu, sebab jalur transportasi pada zaman itu masih mengandalkan aliran sungai yang menggunakan perahu dan sampan dalam melakukan segala macam aktifitas, baik perdagangan, penambangan pasir hingga aktifitas nelayan.
Saat itu, Kerajaan Langkat berbentuk negara federal yang membangun peradabannya disepanjang Sei Wampu, dimulai dari Bahorok, Selesai, Bingai, Johor, Kampung Jongkong, Stabat, Jentera Malay, Kampung Kepala Sungai, Kampung Pulau Haji hingga Kampung Inai Lama, Kampung Terusan dan Kuala Jaring Halus.
Salah satunya adalah Bandar Raya Kerajaan Bingai yang didirikan oleh Tuanku Raja Wan Desan yang merupakan putera kedua Tuanku Raja Wan Djabar yang berkedudukan di Kampung Johor (Baca: Gohor Lama).
John Anderson, catatannya yang berjudul Mission to the east coast of Sumatra in 1823, seorang utusan dagang kerajaan Inggris yang berkedudukan di Pulau Penang (Malaysia) yang pernah berkunjung ke Langkat pada tahun 1823 menyebutkan nama Tuanku Wan Desan selaku Raja Bingai.
Salah seorang tokoh pemuda melayu Langkat Agusma pernah menjelaskan kerajaan Bingai sudah wujud sebagai salah satu bandar diraja atau negara kota kerajaan Langkat lama pada tahun 1823. Dijelaskannya, Masjid Jaya Ar Rahman ini sudah ada ketika Bandar Raya Kerajaan Bingai ini berdiri jauh sebelum John Anderson datang ke Langkat pada 1823 yang di perkirakan sekitar awal tahun 1800an.
Masjid ini terbuat dari kayu yang kokoh hingga kini. Tiang penyangga yang awalnya kayu, kini telah dilapisi semen dibagian luarnya untuk memperkokoh bangunan masjid tersebut.
Tak hanya itu, masjid tua tersebut masih memakai ornamen Melayu warna kuning dan hijau dan memiliki atap yang khas bertingkat dua yang merupakan seni bina peninggalan sejarah Kerajaan Bingai yang digagas oleh Tuanku Raja Wan Desan yang merupakan pendiri kerajaan Bingai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Teguh |
Sumber | : detaksumut.id |