Melawan Pikiran Negatif

Jumat, 10 Mei 2024 - 16:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sepi Wanimbo

“Berpikir negatif akan menjadikanmu penyendih dan mengeluh. Berpikir positif akan menjadikanmu pengembira dan segera bertindak”. (Mario Teguh).

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan – ikan di laut dan burung – burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang meyarap di bumi”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka Allah menciptakan itu menurut gambar-Nya, menurut gambar-Nya dia; laki – laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan – ikan di laut dan burung – burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1 : 26 – 28).

Dalam firman Tuhan sangat jelas bahwa Tuhan Allah menciptakan manusia sesuai gambar dan rupa-Nya Allah sendiri maka semua manusia yang ada di muka bumi ini semuanya sama tidak ada yang kekurangan tetapi semuanya lengkap sempurna seratus persen.

Selama ini saudara – saudari kita orang Jawa menganggap orang Barat itu paling pintar, lalu kami orang Papua Pesisir menganggap teman – teman dari Jawa itu mereka paling pintar demikian juga kami orang Papua Pegunungan berpikir sahabat – sahabat dari pesisir itu paling pintar lalu kami Papua Pegunungan dibilan terbelakan ini merupakan pikiran kerdil, tidak terdidik, tidak profesional.

Baca Juga :  Perempuan Sebagai Pemimpin di Luar Rumah dan Sebagai Penolong di Dalam Rumah

Dari segi kemajuan pendidikan, teknologi dan penjebaran Injil Kekuatan Allah di seluruh dunia Tuhan Allah pakai orang – orang rendah hati, orang – orang kudus, orang – orang hebat, yang kita kenal, Carl Withelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler. Dari Jerman mereka masuk di wilayah Jawa dan sekitarnya lalu masuk ke Papua Barat yaitu Manokwari bertempat di Pulau Mansinam pada tanggal, 05 Februari 1855 para Misi yang dipakai Tuhan mereka menyatakan kebenaran tentang Yesus di wilayah Papua pesisir, kemudian di wilayah Mepago sudah berapa tahun kemudian Misi terus melalukan survei untuk membuka pos pelayanan wilayah pelayanan baru lagi sehingga salah satunya lagi di Papua Pegunungan Wilayah Lapago Misi telah tibah bertempat di Minimo pada tanggal, 20 April 1954, terus fokus berkemban pelayanan pada tanggal, 1 Mei 1955 di Bokondini kemudian pada tanggal, 28 Oktober 1956 di Tiom ibu kota Kabupaten Lanni jaya.

Para utusan Tuhan Misi orang – orang Barat masuk ke Indonesia sehingga saudara – saudari dari Jawa menganggap orang Barat itu paling pintar lalu Papua di Kuasai oleh Non – Papua di wilayah Pesisir terlebih dahulu maka sahabat – sahabat Orang Papua pesisir berpikir orang Jawa itu paling pintar demikian kami Papua Pegunungan berpikir sama dengan teman – teman dari Papua pesisir.

Baca Juga :  Tanah dan Hutan Papua Dibutuhkan Tapi OAP Tidak Dibutuhkan

Pendidikan forman lebih dulu maju di negara – negara maju seperti Jerman, Belanda, Amerika, Australia, Korea, Israel, Jepang dan negara lain saya tidak sebut sangat maju pesat kemudian pendidikan formal terus berkembang masuk di wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Manado, Surabaja, Makasar dan daerah lain termasuk di tanah Papua Barat dari belakan berkembang tetapi tertip dan terkendali dibawa bimbingan oleh negara luar yaitu Pemerintahan Belanda namun pada tahun 1969 telah terjadi (PEPERA) di tanah Papua Barat dengan Moncong Sennyata, tindaka kekerasan, kebohongan, kemunafikan oleh (APRI) saat itu tetapi sekarang ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sehingga dimenangkan oleh Indonesia.

Kita lihat awal pembangunan di tanah Papua ini penuh dengan kebohongan, kemunafikan, ketidakjujuran, ketidakbenaran, ketidaktransparan penuh dengan Pikiran Negatif oleh penguasa yang mau menduduki wilayah Papua realitas kita bisa melihat beberapa hal sebagian kecil dibawa ini.

Acub, mencatat tentang aksi – aksi memberantas simbol – simbol bersejarah bagi Papua. Ia mencatat seperti ini, “Begitu mendapat tempat di Papua setelag UNTEA tanggal, 1 Mei 1963, para elit yang menampakan kekuatannya dan membakar semua buku, dokumen – dokumen, jurnal dan semua tulisan tentang sejarah, etnografi, penduduk, pemerintahan, semua dibakar di depan orang banyak di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) sekarang di Jayapura.

Baca Juga :  Lukas Enembe Gubernur Papua Sahabat Sejati Warga Muslim Di Tanah Papua

Kesaksian lain diungkapkan oleh Pastor Frans Leishout OFM. “Saat itu saya melihat amukan mereka. Menjarah barang – barang bukan hanya di toko – toko, tetapi juga rumah – rumah sakit. Macam – macam barang diambil dan dikirim dengan kapal itu ke Jakarta. Di mana – mana ada kayu api unggu: buku – buku dan dokumen – dokumen arsip Belanda dibakar” tulisan Frans Lieshout dalam buku berjudul Frans Lieshout OFM: Gembala dan Guru Bagi Papua ( 2020: 593) Dr. Gembala Socrates Sofyan Yoman, MA. Pemakaran Dan Kolonialisme Modern Di Tanah Papua (2022: 46 – 47).

Sistem pendidikan di TK Paud, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menega Pertama (SMP), Sekilah Menega Atas (SMA), dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk Papua sistem sudah diatur rapi, terstruktur semuanya diatur oleh Negara supaya semua rakyat yang hidup wajib belajar, taat, setia dan memgikutinya kepada sistem yang sudah dibangung oleh Negara.

Dalam sistemnya proses belajar mengajar maupun juga di dunia kerja benar – benar kami, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). dilumpuhkan, dibutahkan, digelapkan, dengan gaya teori, metode dan kurikulum yang sudah disiapkan, dibangung oleh penguasa sejak pada tanggal, 17 Agustus 1945 sampai dengan detik ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Konflik Politik dan Resolusi
Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik
Politik di Spice Islands
Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua
Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat
Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 14:25 WIB

Diduga Membeck’up Aktifitas Galian C Ilegal, Muamil Meminta Kapolda Malut Copot Kapolsek Obi

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:55 WIB

PB-FORMMALUT Minta Kapolsek Obi Tindak Tegas Galian C, Milik Hasan Hanafi 

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:54 WIB

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Desember 2024 - 09:41 WIB

Pemkot Tidore Raih Penghargaan Pengelolaan TKD Terbaik T.A 2024

Minggu, 22 Desember 2024 - 06:54 WIB

Dorong Pembangunan Kaimana Berbasis Data, Bupati Freddy Thie Jalin Kermitraan Strategis Dengan BPS RI

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:09 WIB

Pemkot Tidore Kembali Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:03 WIB

Hadiri Investment Forum, Bupati Freddy Thie Perkenalkan Pariwisata Kaimana

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:56 WIB

Pemkab Kaimana Kembangkan Ekowisata Berkelanjutan di Teluk Triton

Berita Terbaru

Daerah

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Des 2024 - 12:54 WIB

Teraju

Konflik Politik dan Resolusi

Minggu, 22 Des 2024 - 09:34 WIB