Tidak hanya sistem pendidikan dan dunia kerja tetapi juga nama – nama gunung, jalan, jembatan, semua diubah dan dikenalkan dengan tokoh – tokoh orang luar Papua. Salah satu contoh kita lihat di depan mata saya dan kita semua yaitu kita lihat di Wamena, Lanny jaya, Tolikara Jalan Trikora, Jalan Admayani, Jalan Patimura, jalan Sudirman, Jalan Jos Sudarso, lalu lapangan Trikora, lapangan Ampera, lapangan Merah Putih dan lain – lain saya tidak sebut satu persatu dalam tulisan ini.
Saya sendiri masih ingat waktu saya ada di bangku studi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menega pertama (SMP), Sekolah Menega Atas (SMA). di kampung halaman bapak ibu guru saya orang baik saya tidak sebut nama mereka tetapi waktu itu bapak ibu pernah mengajarkan kepada saya dengan teman – teman bahwa bapak budi pergi ke sawa, sementar kami di pedalaman tidak mengenak sawa itu apa? Dan pelajaran bahasa, budaya, sejarah kita dilumpuhkan, dihilangkan, disembunyikan lalu kamu diajarkan, dipaksakan belajar bahasa orang lain, budaya orang lain, sejarah orang lain, dari luar Papua.
“Jangan gunakan ilmu pengetahuanmu untuk membunuh orang lain, menyiksa orang lain, mempersulit orang lain, menyakiti orang lain, tetapi ilmu pengetahuan itu gunakan untuk selamatkan bahasa, budaya, sejarah, manusia dan hutan Papua”. (Angginak Sepi Wanimbo, Hubula, 08 Juni 2023).
Saya sendiri sadar, saya mengerti, saya tahu dan saya paham bahwa, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Benar – benar dibunuh, disiksa, abis – abisan, dibutahkan matanya, telingganya, pikirannya, dilumpuhkan kaki dan tanganya lalu mulut diikat dengan berbagai cara secara teratur dengan sistem dan gaya kebijakan oleh penguasa yang sedang mempinpin, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Saat ini.
Menghidupkan pikiran positif kembali oleh, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Sendiri sehingga mulai saat ini jangan tidur nyenyak, sante, diam lalu pura – pura tidak melihat, tidak dengar tetapi ayolah bangkit bangung membuka mata hati rohani dan pikiran lalu kembalikan sejarahmu sendiri, bahasamu sendiri, budayamu sendiri, dan mengangkat tokoh – tokoh besar, cendikiawan, ilmuwan, Orang Asli Papua (OAP). Yang sudah mendahului, dan sekarang ada ini mengangkat nama mereka sebab mereka adalah guru dan pemimpin besar bangsa Papua.
“Generasi mudah saat ini jangan lupa belajar sejarah Papua dan belajar sejarah Injil masuk di tanah Papua. Supaya kita mempunyai masa depan, jika buta sejarah tidak punya masa depan, tidak punya harapan, lalu tidak mengerti sejarah tidak mengerti masa depan, sebabnya belajar sejarah Injil masuk di tanah Papua dan belajar sejarah Papua.”(Pdt. Dorman Wandikbo, S.Th Presiden GIDI).
Selamatkan bahasa, budaya dan sejarah bagi, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Wajib mengajarkan kepada generasi muda Papua di honai, para – para adat, komunitas, perkumpulan ikatan, gereja, lalu di setiap sekolah tingkat sekolah TK Paud, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menega Pertama (SMP), Sekolah Menega Atas (SMA). Dan setiap perguruan tinggi di tanah Papua Barat.
Membangun Papua dengan gaya orang lain, konsep orang lain, teori orang lain memaksakan, Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Untuk mengikutinya tetapi saya percaya tidak akan pernah membangun dengan baik dan benar tetapi membangun Papua dengan gaya orang Papua, konsep orang Papua, teori orang Papua dengan kearifan lokal Papua maka waktu tidak terlalu lama Papua akan maju lebih jahu dengan daerah lain di negeri ini.
Sebabnya sesama manusia jangan menganggap bodoh, minyet, terbelekan, tertinggal, kampungan dan belum bisa tetapi sesama manusia ciptaan Tuhan kita saling menjaga kebersamaan, saling menghormati, hidup damai, harmoni lalu tegakan nilai kejujuran, kedamaian, keadilan serta kebenaran di dalam hidup saya dan Anda.
Hidup manusia ini sama seperti air panas uap air sementar saja naik lalu hilang sendirinya maka kesempatan emas hidup saya dan kita semua saat ini kuat, gaga, cakap, dan pandai ini berjuan, bekerja dengan sepenuh hati sesuai perintah dan ajaran Tuhan maka kita menjadi kaki, tangan, lidah/mulunya Tuhan di muka bumi ini untuk menyatakan kebenaran.
“Bergaul dengan orang hebat, yang mempunyai kualitas ilmunya tinggi, berbicara dengan jujur, bekerja dengan jujur, taat pada aturan hidup dengan pikiran, konsep, kecerdasan kita jangan kita membunuh pikiran jernih, sehat dengan pikiran kotor oleh orang lain ketika kita masukan pikiran kotor oleh orang lain maka kita akan dibunuh oleh mereka dengan pikiran bodoh yang kita terima sehingga biasakan menerima pikiran baik supaya kita terus di asa kecerdasan kualitas kita.” ( Sem Uaga, S.Pd Guru Besar Ekonomi Anak Asli Papua Pegununan, Waktu, 02. 30, WPB Yomaima, 08 Mei 2024).
Selamat membaca saudara – saudariku yang baik Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.
Kinaonak..Waaaa…Waaaa
Hubula, 09 Mei 2024
Penulis:
Ketua DPD – PPDI PPP
Ketua DPD – PPKL & AB PPP
Wakil Ketua BPP – IPMI
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2