Indonesia akan menjadi top of mind energi baru terbarukan di dunia sejalan dengan melimpahnya cadangan sumber daya yang dimiliki
Secara khusus Jabar memiliki berbagai potensi sumber daya energi baru terbarukan (EBT), di antaranya saat ini Jabar sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di atas air terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi listrik mencapai 145 MW.
Selain itu, Jabar juga memiliki Plastic Waste Recyling Plant atau waste to energy terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 24.000 ton per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai provinsi yang memiliki pabrik Electric Vehicle (EV) terbesar di Indonesia, Jabar memiliki 12 proyek EBT yang membutuhkan investasi hingga pembiayaan hijau mencapai 82 juta dolar AS, yakni di kawasan utara sebanyak empat proyek (dua proyek panas bumi dan dua proyek mikro hidro) serta delapan proyek EBT di kawasan selatan baik energi panas bumi, surya, angin, dan air.
“Ini adalah gambaran masa depan energi hijau di Jabar. forum forum international energi hijau penting guna mencari cara yang inovatif dalam menjawab tantangan pembiayaan proyek hijau Jawa Barat guna mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060.
“Jawa Barat memiliki banyak potensi energi baru terbarukan seperti cadangan panas bumi yang melimpah, potensi sumber daya energi tenaga surya, angin, air, dan listrik yang perlu untuk semakin dioptimalkan.Berbagai potensi energi baru terbarukan tersebut perlu untuk didukung dengan investasi dan pembiayaan hijau guna menciptakan bauran energi primer baru bagi Jawa Barat,”mendorong terciptanya berbagai inovasi di bidang energi hijau guna menekan emisi karbon global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Gubernur jawabarat kedepan harus memiliki ilmu pengetahuan serta pengalaman yang mumpuni dan Networking International untuk mendorong investasi & pertumbuhan ekonomi masuk ke jawabarat dalam rangka mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan, keterampilan warga jabar, termasuk infrastruktur sampai ke pelosok perdesaan. Sebagaimana diketahui bahwa warga jabar yang usia bekerja banyak memasuki lapangan kerja disektor informal. Sedangkan di sektor formal itu kuotanya terbatas mengingat rekrutmenya punya kualifikasi syarat – syarat tertentu. di Wilayah Jawabarat terdapat beberapa perguruan / universitas ternama seperti UI ( Depok ) , UNPAD ( Bandung ), ITB ( Bandung ) , IPB ( Bogor ), UPI ( Bandung ), UIN ( Bandung ) dan universitas swasta lainya..
Siapapun GUB JABAR yang terpilih nanti mempunyai arti Penting didalam membangun jawabarat salah satunya adalah memanfaatkan Beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia yang berada di jawabarat sehingga perguruan – perguruan tinggi tsb memberikan kontribusi bagi Pembangunan Jawabarat. Mengingat penduduk jawabarat 50 juta sepadan dengan Negara lain maka Gubernur Jawabarat harus sekelas seperti Perdana Menteri atau Presiden yang jumlah Penduduknya sama dengan Jawabarat.
Fenomena jawabarat yang seperti itu maka diperlukan dalam pilgub Jabar pemilih yang bijaksana dan cerdas untuk memilih gubernur / wakil gubernur sehingga propinsi jawabarat menjadi propinsi terMaju & Unggul di Indonesia.
Pemimpin yang berorientasi kepada sekedar pengalaman cenderung status quo. Tapi pemimpin yang berorientasi kepada ilmu pengetahuan teknologi dan punya prediksi masa depan cenderung Perubahan yang terjadi. Tidak ada negara miskin di dunia yang ada negara yang salah tata kelola pemerintahannya, sosok Pemimpin jabar harus menggali potensi yang ada di Jabar bagaimana mengundang SDM yang memiliki keahlian keahlian yang mampu mendatangkan investor di Jabar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2