Mendesain Ulang Pengawas Pemilu AdHoc

Jumat, 30 September 2022 - 16:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasarudin Sili Luli (Pegiat Kebangsaan), (Doc:DETIK Indonesia)

Nasarudin Sili Luli (Pegiat Kebangsaan), (Doc:DETIK Indonesia)

Oleh : Nasarudin Sili Luli (Pegiat Kebangsaan)

Badan Pengawas Pemilu (Bawslu) telah membuka secara resmi pendafataran penitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam) serentak diseluru wilayah Indonesia, momentum perekrutan panwascam ad hoc kali ini menjadi ajang perbaiakn dan evaluasi menyeluru kelembagaan pengawas pemilu ad hoc pada pada semua tingkatan.

Berkaca dari pemilu-pemilu sebelumnya, (Bawaslu) Republik Indonesia mencatat sejumlah hal penting yang dirangkum dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Kerawanan pemilu adalah segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis. Berdasarkan hasil penelitian dan keterlibatan langsung dalam proses-proses Pemilu, Bawaslu membagi kerawanan itu di dalam tiga dimensi, yakni penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dimensi penyelenggaraan terkait dengan pihak penyelenggara pemilu, dimensi kontestasi terkait para calon dari partai politik yang bersaing untuk mendapatkan kursi kekuasaan, sedangkan dimensi partisipasi berhubungan dengan keterlibatan masyarakat pemilih.

Dalam dimensi penyelenggaraan, Bawaslu mencatat tingginya kerawanan berkait-paut dengan aspek integritas dan profesionalitas, di mana pihak penyelenggara Pemilu tidak mampu menjaga netralitas, terjadi penyalahgunaan wewenang, serta daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah.Berkaca dari pemilu 2019 silam,dari tiga dimesia diatas bahwa bobot kerawan paling tinggi sangat berkaitan dengan integritas penyelenggara pemilu pada tingkat bawah ad hoc.

Baca Juga :  Indonesia Negara Gagal, Gerakan Kampus Mengkritik Jokowi

MK Kelembagaan

Putusan MK Nomor 48/PUU-XVII/2019 perubahan nomenklatur Panwas Kab/Kota menjadi Bawaslu Kab/Kota merupakan bagian penguatan fungsi kelembagaan Bawaslu Kabupaten/Kota.Fungsi kelembagaan Bawaslu Kab/Kota akan berkaitan dengan jumlah personil Bawaslu Kab/Kota untuk menjalankan tugas, pokok dan fungsi sesuai UU Pemilu. Jika kita meliht dalam konteks jumlah personil Bawaslu pasal 92 ayat (2) huruf c meyebutkan Bawaslu Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang sedangkan jumlah personil KPU pasal 10 ayat (1) huruf c menyebutkan KPU Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang. Putusan MK PUU 31/PUU-XVI/2018 yang mengubah jumlah personil KPU Kabupaten/Kota dari sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang menjadi seluruhnya 5 orang.

Konteks Historis atau Sejarah Putusan MK PUU 31/PUU-XVI/2018. UU 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu Pasal 6 ayat (1) huruf c menyebutkan Jumlah KPU Kab/Kota sebanyak 5 orang (Pengalaman pemilu 2004, 2009,2014) Putusan MK PUU 31/PUU-XVI/2018 Mengubah Jumlah Personil KPU Kabupaten/Kota dari sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang menjadi seluruhnya 5 orang UU 7/2017 Pasal 10 ayat (1) huruf c menyebutkan KPU Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang.Sedangkan UU 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu Pasal 72 ayat (2) huruf c Jumlah Panwaslu Kab/Kota sebanyak 3 orang samapai dengan saat ini Bawaslu secara kelembagaan tidak ada upaya hukum ke MK Mungkin didasari pada adanya peningkatan dari jumlah 3 menjadi 5 ,UU 7/2017 Pasal 92 ayat (2) huruf c meyebutkan Bawaslu Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang.

Baca Juga :  Indonesia Sebagai Negara Kepulauan Terbesar Disegani Di Dunia & Indonesia Sebagai Poros Maritim Bagi Dunia Terwujud

Pertimbangan lain MK dalam melihat jumlah personil diatas pertama ,MK melihat mengurangi jumlah KPU yang ada di UU Pemilu dapat mengancam prinsip penyelenggaraan pemilu sesuai Pasal 22E UUD 1945.Kedua Beban keserentakan Bila dikaitkan dengan bertambahnya beban penyelenggara khususnya Kab/Kota ke bawah yaitu dengan perubahan desain penyelenggaraan pemilu serentak memberikan beban lebih besar bagi penyelenggara di Kab/Kota.Ketiga menimbulkan Kerentanan , Mengurangi jumlah penyelenggara, terutama di Kab/Kota, potensial untuk menimbulkan kerentanan terselenggaranya pemilu secara jujur dan adil .Keempat,ukuran professional dan anggran , Alasan untuk bekerja dan berjalan secara professional mestinya menjadi landasan jumlah penyelenggara dan aspek anggaran juga perlu dipertimbangkan.

Disparitas Pengaturan

Dalam penyelenggaraan pemilu syarat untuk menjadi PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN justru banyak ditemukan perbedaan yang sangat mencolok dengan Pengawas Kecamatan, Pengawas Kelurahan dan Pengawas TPS.

Baca Juga :  Peri Keadilan Sepakbola Bani Israil

Pertama Pengawas Kecamatan, Pengawas Kelurahan dan Pengawas TPS dalam persyaratan memiliki kemampuan dan keahlian yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraan,kepartaian,dan pengawasan pemilu; sedangkan syarat untuk menjadi PPK, PPS, KPPS, PPLN dan KPPSLN tidak diatur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Nasarudin Sili Luli
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali
Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah
Papua Bukan Tanah Kosong
Membangun Politik yang Bersih Sehat & Jujur
Refleksi Milad Muhammadiyah ke 112 dari Sukolilo Pati
Pemilu Untuk Membangun Manusia Papua yang Lebih Baik

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Baim Wong Resmi Gugat Cerai Paula Verhoeven di PA Jakarta Selatan

Senin, 9 September 2024 - 21:19 WIB

Kemenpora dan KPK Latih Pemuda Talenta Muda 2024 dalam Bimtek Anti Korupsi: Membangun Masa Depan yang Bersih

Sabtu, 27 Juli 2024 - 23:15 WIB

Hasil Semifinal Piala AFF U-19: Gol Tunggal Buffon Antarkan Indonesia Ke Final

Selasa, 2 Juli 2024 - 20:40 WIB

Andi Miftahul Jannah Anwar, Pemenang Dara Sulawesi Selatan 2024 Gaungkan Penerapan Filosofi Bugis

Sabtu, 22 Juni 2024 - 12:12 WIB

Fachrul Razi Nonton Bareng Bersama Mendagri dan Ketua Komisi 2 DPR RI

Selasa, 18 Juni 2024 - 18:12 WIB

17 Team Dari Manado Ramaikan Soekarno Cup Usia Dini Di Tidore

Minggu, 19 Mei 2024 - 02:04 WIB

Razman siap Memfasilitasi Tanding Tinju, Benny: Hotman Hanya bisa Pamer Cincin

Minggu, 12 Mei 2024 - 20:01 WIB

Demi Bela Klien, Benny Wulur Tantangan Tinju Hotman Paris di Ring Arena

Berita Terbaru