“Kehidupan manusia ada dalam kegelapan olehnya kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Membawa Terang, Membawa Kemenangan, membawa perubahan, membawa harapan besar untuk hidup Bagi Umat Manusia”
Oleh: Angginak Sepi Wanimbo
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.(Yesaya 8 : 23;9-6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hidup kita tidak pernah lepas dari pertanyaan mengapa? Jujur, banyak hal di dalam dunia yang tidak bisa kita pahami. Salah satu yang mungkin sering didengungkan: Mengapa Yesus lahir di dunia? Menjadi pertanyaan yang patut kita renungkan. Sebuah pertanyaan besar, Allah Putra yang bertahta di sorga mau turun menjadi manusia, mengalami penderitaan serta merasakan kelemahan-kelemahan sebagai manusia. Mengapa pula Sang Allah Bapa merelakan anak-Nya yang tunggal menderita di dalam dunia yang berdosa?
Keselamatan yang Tuhan rancangkan bukanlah sebuah pemikiran yang mendadak atau kebetulan. Allah merancang misi penyelamatan bahkan sebelum manusia diciptakan. Di dalam kemahatahuan Allah, Dia tahu apa yang akan dipilih oleh Adam dan Hawa di taman Eden. Allah sudah merancang segala sesuatunya. Buktinya, Allah sendiri yang menyatakan nubuat-nubuat tentang lahirnya Sang Mesias, Juruselamat.
Mengapa Yesus harus lahir di dunia? Manusia hidup di dalam kegelapan dan butuh keselamatan. Hidup manusia bagaikan terjebak lumpur hisap, yang terus menyedot manusia ke dalam kegelapan. Karena itulah Yesus perlu datang ke dunia untuk menarik tangan orang-orang yang terhisap lumpur keberdosaan supaya diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.
Tujuan kelahiran Yesus sangat jelas bahwa membawa terang bagi umat manusia tetapi saat ini Anda dan saya kita semua seperti saya jelaskan di poin bagian atas ini berarti kita saat ini sedang ada dalam kegelapan secara manusianya kita dilihat pintar, gaga, cakap, cantik dan ganteng mempunya segalahnya tetapi di mata Tuhan kita tidak ada artinya.
Olehnya kebiasaan buruk tidak terdidik, tidak profesional, tidak terpelajar, tidak beretika yang pernah lakukan dalam kehidupan sehari – hari dengan bapa, mama, kaka, teman, saudara, sahabat dan kerabat di kantor, di kebun, di pasar, di rumah, di terminal taksi, pesawat, di gereja, di mana saja berada semuanya tinggalkan lalu dengan hati yang polos, hati yang jujur, mulia, hidup sepenuhnya serahkan pada Dia. Dan menerima kelahiran “Raja Damai Tuhan Yesus Kristus” hari ini supaya kita terus menjadi terang bagi kemuliaan nama Tuhan di tanah ini.
Hari ini umat Tuhan yang lain merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus, penuh dengan suka cita, damai sejahtera di rumah, di keluarga, di persekutuan tetapi kita lihat bapa, mama, kaka, teman, sahabat kita yang ada di Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Intan Jaya, Lanny Jaya, Yahukimo dan Sorong Papua Barat, juga tetapi daerah lain. Mereka tinggal di dusunnya mereka, rumahnya mereka tetapi saat ini dikejar – kejar seperti hewan dan binatang oleh anggota TNI/Polri Indonesia, hingga keluar pengusian, di hutan belantara tidak menerima suka cita Natal.
Keadilan, kebenaran, serta kejujuran yang dibawahkan, diajarkan oleh Tuhan itu ada dimana oooo….Tuhan……. Engkau ketoklah hati bapa ibu pengambil kebijakan di negeri ini yaitu Pemerintah Indonesia. Supaya mereka membuka mata, hati, telingga dan pikiran untuk tegakan keadilan, kebenaran lalu memperhatikan mereka sebab mereka yang ada di hutan, disana mereka juga sama dengan kita karena itu harap bisa melihat, memudahkan, membangtu dan menolong mereka dan mereka juga bisa merasakan suasana Natal sama seperti kita yang lain ada di daerah aman.
Natal jangan kita anggap biasa – buasa saja tetapi Natal ini adalah momentum yang baik bagimana kita berpikir cerdas, bijaksana artinya? kita sudah mendapat terang dan kemengan melalui Kelahiran Yesus Kristus, hari ini. Lalu tugas Anda dan saya apa yang kita buat bagi mereka yang belum merasakan “Terang dan belum menerima Yesus” itu yang ada di pasar, di jalan – jalan, di kali, di hutan supaya mereka juga dapat diselamatkan.
Momentum Natal ini sesungguhnya tentu naikan ucapan syukur pada Tuhan, doa dengan keluarga, beribadah, bersekutu dengan damai sesama semua orang lalu kita membangtu bagi mereka tidak tertolong, menolong bagi mereka diabaikan, selamatkan mereka yang belum diselamatkan, menjangkau bagi mereka yang belum dijangkau, supaya semua manusia yang hidup di negeri ini semua dapat diselamat dengan baik.
Setiap Natal kita hanya bikin biasa – biasa berarti tidak ada artinya? Tetapi ayolah bangkit, bersatu nyatakan kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan. Itu dalam kehidupan sehari – hari sebab itu tugas utama yang ada di pundak kita semua yang sudah dapat kemenangan dari Dia.
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan akan melihat terang dan terang itulah yang akan menuntun orang-orang berdosa menjadi umat Allah. Yesus yang lahir di dunia adalah Allah dan bukan manusia biasa. Dia adalah Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja Damai.
Karena itu, marilah bersyukur atas kehadiran Yesus di dunia sehingga kita bisa diselamatkan. Semuanya bukan karena kemampuan dan kebaikan kita, tetapi karena kasih anugerah dari Allah.
“Engkau datang ke dunia untuk menyelamatkan kami manusia yang berdosa, Ya Yesus. Untuk itu terima kasih untuk penyelamatan-Mu. Amin.”
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud”
( Lukas 2 : 11).
Selamat Natal 25 Desember 2024 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2025.
Raja Damai Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.
Penulis:
Ketua DPD – PPDI Provinsi Papua Pegunungan
Ketua DPD – PPKL & AB Provinsi Papua Pegunungan
Anggota Departemen Litban PGBWP
Penulis | : SEPI WANIMBO |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : |