“Kalau para kelompok relawan terus-terusan seperti ini, tidak menuntut kemungkinan kami dari LRJ yang hingga saat ini masih setia mengawal pemerintah Presiden Jokowi, ke depannya akan mengambil langkah politik yang berseberangan dengan relawan-relawan yang lain saat menjelang Pilpres 2024,” singgung Ridwan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani memberikan kabar buruk bahwa resesi ekonomi makin nyata dan mengancam banyak negara akibat pandemi Covid-19.
Demikian perang Rusia-Ukraina yang belum juga usai turut membuat kondisi perekonomian baik negara berkembang maupun negara maju diperhadapkan dengan lonjakan inflasi yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kenaikan harga eneri dan pangan menciptakan krisis tersendiri. Ini sangat nyata bagi banyak negara,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia (19/07/2022).
Meski demikian, menurut Direktur Eksekutif Center of Economy and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, Indonesia bisa lepas dari ancaman krisis ekonomi sebagaimana sejumlah negara di dunia. Walaupun dalam waktu singkat hal tersebut juga bisa berubah.
Adanya cadangan devisa negara dan kenaikan harga komoditas internasional, justeru menguntungkan Indonesia secara ekonomi. Beberapa indikator ketahanan ekonomi Indonesia dipandang jauh lebih baik dari krisis 2008 dan taper tantrum 2013. Ia memisalkan, cadangan devisa yang cukup gemuk yakni USD 136,4 miliar, kemudian ada windfall harga komoditas yang bantu jaga rupiah tidak terkoreksi sedalam peers.
“Tapi indikator ketahanan tadi bisa dalam waktu cepat berubah, contohnya ketergantungan terhadap harga komoditas tentu cukup beresiko,” sebut Bima, sebagaimana dikutip dari liputan6.com (21/07/2022).
Bima menjelaskan, ketergantungan ketahanan eksternal dengan fluktuasi harga komoditas sama dengan naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Sekali harga komoditas anjlok, maka hilang pendapatan serta devisa dan pertahanan ekonomi juga akan langsung melemah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : |
Halaman : 1 2