Oleh: Agus Fahrin, S.Hum – Pegiat Sosial, Komunitas Rantai Nusantara
Melewati 100 hari kerja, Indonesia terus berusaha meningkatkan pendapatan dan sumber daya negara. Kebijakan ekonomi tentu meliputi cara yang digunakan pemerintah dengan menggunakan kaidah hukum yang berlaku untuk mengatur produksi, kegiatan ekonomi dan perdagangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera, tertib secara sosial dan ekonomi. Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, solusi masalah ekonomi Indonesia harus memperhatikan aspek tata kelola yang baik didukung dengan instrumen kebijakan yang tepat. Pemerintah memiliki andil yang besar dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, Bahlil merupakan salah satu pembantu Presiden telah menunjukan loyalitasnya sebagai Menteri yang pekerja keras, telaten mengamankan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto. Prinsip kerja Bahlil selaku Menteri ESDM mengutamakan stabilitas pada pertumbuhan produksi energi yang harus didukung dengan instrumen kebijakan negara yang tepat guna tepat sasaran. Dengan adanya pengaruh kebijakan politik, pasar energi tidak hanya dipengaruhi oleh aktor penawaran dan permintaan, namun mencakup arah politik dan kebijakan negara harus terlibat. Permasalahan di sektor energi tengah mendorong pemerintah untuk mencari jalan keluar yang relatif cepat dalam melakukan pemulihan kondisi ekonomi nasional.
Bagi Bahlil, peran negara tidak hanya sebagai regulator, atau agen yang mengalokasikan dan menfasilitasi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai pelaksana aktifitas ekonomi itu sendiri. Perombakan struktur, melakukan penataan kembali terhadap sistem pendistribusian gas LPG 3 kg harus berdasarkan perencanaan tersistem dengan baik yang diatur melalui regulasi negara yang tepat. Dalam proses pengembangan energi, baik skala global, regional maupun nasional tentu akan ikut dipengaruhi oleh perkembangan pergerakan politik dan ekonomi negara.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya