Kendala dari generator listrik pun kerap menghantui warga. Seperti padamnya lampu di malam hari, hingga kendala yang timbul saat perbaikan pembangkit listrik yang setiap saat bisa saja terjadi.
“Kami ini juga bagian dari bangsa Indonesia. Hingga saat ini, kami belum merasakan kemerdekaan yang sebenarnya. Kami mohon dibantu. Selama 22 tahun kami belum mendapat penerangan,” tutur Heri, diamini warga lainya.
Tidak maksimalnya penerangan, sangat berbengaruh pada dunia pendidikan. Terlebih pada proses belajar mengajar anak di sekolah maupun di rumah masing – masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Presiden Jokowi, warga Sei Minyak memohon agar PLN bisa masuk ke kampung mereka. Penderitaan tanpa penerangan yang layak, sudah mereka rasakan dalam waktu yang cukup lama.
Upaya yang dilakukan, tak jarang mendapat ‘jegalan’ dari pihak – pihak tertentu. Namun bagaimanapun, warga Sei Minyak bagian dari NKRI yang memiliki kesetaraan hak seperti warga lainnya. Terlepas dari status mereka sebagai warga pengungsian konflik Aceh pada tahun 2000 silam.
Penulis | : Teguh |
Editor | : Admin |
Sumber | : |
Halaman : 1 2