Sambungnya Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara (Malut), khusunya Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate harus mampu menyajikan format baru, untuk membendung dampak kenaikan harga BBM, dan serta mengatasi mafia BBM khusunya jenis BBM bersubsidi yakni Pertalite. Meski begitu kata Bung Tono, hal ini telah dilakakuna oleh Pemkot Ternate belakangan ini dengan membentuk Tim Satgas, untuk mengawasi dan menindak para mafia BBM.
Lebih lanjut bung Tono, menjelaskan ketika rencana kenaikan harga BBM beberapa bulan lalu dan di ikuti gelombang aksi mahasiswa di Kota Ternate, hingga aksi para sopir angkut soal mafia BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU di Kota Ternate. Namun hal ini kembali terus terjadi di sjumla SPBU, ditengah naiknya harga BBM bersubsidi dan gelombang aksi mahasiswa hari ini,” bebernya.
Ia pun menilai Pemkot Ternate kurang serius menindak mafia BBM baik jenis BBM bersubsidi, dan dampak kenaikan harga BBM. Hal ini dilihat dari langkah Pemkot Ternate untuk menghadapi kenaikan harga BBM belum terlihat, salasatunya edaran Walikota Ternate Nomor: 541/67/2022 tentang pengendalian harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut bung Tono hal ini mulai sejak adanya rencana kenaikan harga BBM, higga terjadi kenaikan belum juga di patuhi ini menandakan kebijakan Walikota Ternate masi lemah,” tutupnya.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2