“Kita berusaha secepatnya (penentuan koalisi dan capres). Presentase, angkanya harusnya lebih besar. Dengan Demokrat, dengan PKS itu sudah sangat ya katakanlah sudah 80%. Untuk kita samakan pandangannya,” ungkap Ahmad Ali kepada wartawan usai Konsolidasi Kader NasDem Jelang Pemilu 2024 di Hotel Claro Makassar, Minggu (25/9) malam.
Tapi, Ahmad Ali juga mengisyaratkan jika koalisi yang hampir pasti itu bisa saja batal. “Bisa jadi 20% itu bisa sangat menentukan jadi atau tidaknya kan,” imbuhnya.
Sehingga menurut Ahmad Ali, penentuan koalisi tidak perlu terburu-buru. Namun harus direncanakan dengan matang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita ingin membangun koalisi setelah semua hal clear. Kita tidak mau koalisi yang kita bangun pecah di ujung, bubar di ujung karena kemudian tidak terjadi kesepakatan tentang orang, tentang figur,” bebernya.
Rencana koalisi antara NasDem, PKS dengan Demokrat diketahui memang semakin menguat. Apalagi setelah ada pertemuan antara Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum NasDem Surya Paloh, Gubernur DKI Anies Baswedan hingga Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) bertemu di resepsi pernikahan anak politikus NasDem Sugeng Suparwoto.
Penulis | : Tim |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : Detikcom |
Halaman : 1 2