DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Melalui hasil validasi data yang dilakukan IAPSAO, BPSDM Provinsi Papua, dan Kemendagri beberapa bulan lalu terdapat 34 mahasiswa, namun setelah DOB 25 mahasiswa penerima beasiswa Otsus berstatus tidak terverifikasi. Kenapa 25 mahasiswa tersebut tidak dimasukkan dalam verifikasi data beasiswa?
Sembilan (9) mahasiswa diantaranya sudah terverifikasi, namun yang sudah dibayarkan awalnya lima (5) mahasiswa saja. Setelah koordinator Mahasiswa Papua Pegunungan di Rusia melakukan mediasi pers rilis melalui media di Papua maka dua (2) mahasiswa telah dibayarkan dan 2 lainnya belum dibayarkan hingga saat ini.
Ada banyak kesalahan data hasil verifikasi IAPSAO, BPSDM dan Kemendagri seperti mahasiswa yang aktif di Amerika tetapi kota studi negara keterangannya tertulis di Rusia, ada juga status mahasiswa masih aktif tetapi ditulis sudah selesai, ada yang kuliah online dari Jakarta dan Jayapura tetapi belum diberangkatkan hingga saat ini, 25 Mahasiswa kuliah aktif di Rusia tetapi nama nama mahasiswa belum terverifikasi. Dan beberapa mahasiswa nomor rekeningnya pun masih atas nama pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga data-data yang diverifikasi belum ada yang benar, maka dimohon kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk memastikan serta mengecek keberadaan mahasiswanya langsung ke Rusia.
Sebanyak 25 mahasiswa dengan status tidak terverifikasi, namun hingga saat ini masih kuliah aktif di Rusia. Hal ini sangat disayangkan, kami sebagai generasi muda, masa depan Provinsi Papua Pegunungan yang sedang menempuh pendidikan di berbagai Universitas Russia, merasa belum mendapatkan hak yang seharusnya kami dapatkan.
Kami merasa sangat dirugikan karena OTSUS merupakan hak kami sebagai anak adat, OAP di wilayah Lapago yang semestinya, di dapatkan tanpa dipersulit dengan kebijakan UUD Otsus 2021. Dengan pemerataan pembangunan Sumber Daya Manusia, namun situasi kami saat ini sangat memprihatinkan.
Karena, sudah kurang lebih hampir satu tahun kami kerja paru waktu kuliah untuk mempertahankan hidup di Rusia. Kerja jadi kuli bangunan, mencuci piring di restoran, sapu-sapu di jalanan dan lainnya yang akhirnya mengakibatkan nilai akademik mahasiswa berdampak buruk dan terancam dikeluarkan.
Komunikasi yang sudah kami lakukan sampai saat ini belum ada petunjuk dari Dinas Pendidikan yang jelas terkait nasip kami. Kami minta nama-nama yang sudah kami kirim, agar segera di masukkan dalam daftar penerima beasiswa Otsus, lalu dibayarkan seperti yang sudah dibayarkan kepada beberapa teman-teman kami dari Januari – Agustus 2023.
Sekaligus dengan kawan kawan kami yang sudah dibayarkan tunggakan dari Januari sampai Juni namun, Juli sampai Desember belum direalisasikan hingga saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Yuli |
Sumber | : |