“Dalam hati saya menangis melihat masyarakat yang ditinggal pemimpinnya tanpa bertanggung jawab. Sedih hati kita ini, dan bikin malu menurut saya,” ujar Paulus pada video yang juga diunggah Natalius itu.
“Apalagi Hedonisme yang ditunjukkan dengan cara menghabiskan uang rakyat. Tidak pantas menjadi pemimpin itu. Saya mengakatan tegas, lebih baik dia mundur saja,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Papua itu sejatinya dijadwalkan menghadap penyidik pada 12 September lalu di Polda Papua. Namun, dia absen lantaran alasan sakit. KPK kemudian menjadwalkan pemeriksaan Lukas pada 26 September lalu, tetapi Lukas tidak hadir dengan alasan yang sama.
Kuasa hukumnya mendatangi KPK guna menjelaskan kondisi kliennya kepada penyidik. Mereka meminta dokter KPK dikirim ke Papua untuk memeriksa kondisi Lukas.
Meski demikian, KPK meragukan keterangan dari tim medis Lukas. Selain itu, KPK akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar mendapatkan second opinion terkait kondisi Lukas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : Fajar.co.id |
Halaman : 1 2