DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Puluhan warga Desa Tanjung Putus, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menggelar aksi demo dengan menggeruduk kantor Desa Tanjung Putus, pada Selasa (30/5/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Mereka mendesak agar oknum kepala desa (Kades) Tanjung Putus inisial NS S.P.dI mundur dari jabatannya karena diduga terlibat skandal perselingkuhan terhadap seorang gadis bernisial AH, yang merupakan perangkat desa, di desa tersebut, yang menurut informasi belum lama ini di nonaktifkan.
Atas dugaan terlibat skandal perselingkuhan itu, warga yang merasa resah atas perilaku yang diduga dilakukan oknum tersebutpun berinisiatif untuk mendatangi kantor desa setempat dan menggelar aksi demo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Imas, warga setempat mengaku, aksi demo ini dilatarbelakangi adanya indikasi perilaku perselingkuhan yang tak senonoh, yang diduga dilakukan, NS kepala desa dengan perangkat desanya.
“Apa yang dilakukan sang kades telah mencoreng nama baik desa. Dimana NS diduga melakukan perselingkuhan terhadap seorang wanita inisial AH,” ujar Imas.
Lanjut Imas dan bersama ratusan warga, meminta agar oknum tersebut dicopot, sebab ia yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, kini justru berperilaku yang menyimpang.
“Kami minta Kades segera dicopot dari jabatannya,” cetus Imas dan para warga yang hadir dalam aksi tersebut.
Pantauan Detik Indonesia saat dilokasi, warga yang sempat melakukan orasi didepan kantor desa mendapat perhatian aparat desa dan pihak Kepolisian, untuk memanggil perwakilan warga masuk keruangan kantor desa, guna menyampaian aspirasi.
Dimana dalam pertemuan di ruangan kantor Desa Tanjung Putus yang dihadiri, Serma Hidayat, ketua BPD Desa Tanjung Putus, Wahidin YS dan Kapolsek Padang Tualang, AKP Sutrisno itu, seorang warga bernama, Suriati menyampaikan, tidak ingin pemimpin berjinah dan tidak ingin memiliki pemimpin yang tidak mikirkan warganya.
“Kami meminta pemimpin yang adil dan bijaksana, beliau yang menjadi panutan bagaimana dia menyampaikan dakwanya pada kami dalam pengajian,” ujar warga dalam pertemuan itu.
Pada kesempatan yang sama, M izwanda SE. Map, selaku Plt camat Padang Tualang dalam forum tersebut menyampaikan, akan menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan warga, ke Inspektorat Kabupaten Langkat.
“Kini bersama Muspika Padang Tualang, hasil dari tuntutan dan laporan masyarakat ini, akan kita teruskan ke Inspektorat Kabupaten Langkat, paling lambat besok. Jadi harapannya, setelah meneruskan laporan dan tindaklanjutnya kita serahkan kepada pihak yang berwajib,”ucap Plt Camat M izwanda.
Dimana usai pertemuan dialog tersebut, warga membubarkan diri dengan keluar dari kantor desa,namun tak berselang lama warga yang didominasi kaum emak-emak itupun kembali mengeruduk kantor desa.
Pasalnya, mereka meminta kepala desa Tanjung Putus keluar dari ruangan dan diminta menemui warga di depan kantor desa, setelah warga meneriaki, Kades pun menemui warga dengan waktu singkat.
Tanggapan kepala desa NS SPdi
Ditempat yang sama, kepala desa Tanjung Putus inisial NS, saat di wawancari awak media diruang kerjanya mengatakan, dirinya tidak menyangka jika masyarakat datang kesini, dan mereka mendapat info yang kurang valid.
“Untuk itu kita klarifikasi, jadi jika ada info yang katanya kami di grebek di hotel, ini ada saksi adik saya dan bang Budi, yang menemui saya di dalam mobil dekat penjualan durian di Stabat,” ujar NS didampingi wanita
Disinggung terkait adanya wanita di dalam mobil, NS membenarkan hal tersebut. ” Iya dengan teman saya, tapi kami tidak ngapa-ngapain, dan saat itu saya (NS) ingin membeli mobil, jadi test drive, kita bawa kestabat,” terang NA kepada awak media.
Sebelumnya menurut informasi yang didapat awak media dilokasi tersebut, kepala Desa Tanjung Putus berinisial NS, diduga berselingkuh dengan AH yang menjabat sebagai Kasie pelayanan di kantor Desa Tanjung Putus.
Adapun dugaan perselingkuhan itu berawal, NS dan AH, yang belum lama ini pergi dengan mengendari sebuah mobil yang dibawa oleh NS. Meletak rasa kecurigaan, anggota BPD dan adik dari kepala desa berinisiatif menyetop mobil yang di kendari NS dan AH, yang tidak jauh dari tempat penjualan durian di stabat.
Dimana setelah dilakukan penyetopan oleh
anggota BPD dan adik dari kepala desa, NS kembali kerumah dengan mengendari mobil, sedangan AH kembali kerumah dengan mengendari angkutan umum.
Penulis | : TEGUH |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : |