“Pertama, itu bisa dilihat dari program air bersih dan harga sembako yang setiap saat meningkat. Dalam realisasinya banyak masyarakat yang mengeluhkan program tersebut, semisal pembangunan bak penampung yang nyatanya hanya dibuat begitu saja namun airnya tidak pernah dialirkan. Ini parah!,” cetus Rumodar.
Rumodar juga tidak luput menyoal masalah tapal batas wilayah Kabupaten Fakfak, yang mana menurutnya pemkab kurang serius dalam mengurusi hal tersebut.
“Hal ini membuat perselisihan dan konflik seputar batas wilayah adat masih terus berlanjut sampai sekarang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Ketum Cabang SEMMI Fakfak Abas Tungging menyoroti proyek pemasangan pipa di wilayah Fakfak Timur duntuk mengatasi masalah banjir di kawasan itu yang tidak terlaksana dengan baik.
“Mereka hanya memasang pipa-pipa tersebut namun sampai hari ini, sudah beberapa tahun berjalan, tidak pernah terlaksana dengan baik. Untuk itu, kami menuntut kepada bupati dan wakil bupati agar fokus menangani proyek gagal ini,” tandasnya.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2