Opini: Hukum sebagai Arena Kompromi antara Penegak Hukum, Penguasa, dan Pengusaha

Jumat, 3 Januari 2025 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1. Kompromi dalam Proses Hukum: Banyak kasus yang diselesaikan melalui jalan pintas yang tidak transparan.

2. Dominasi Oligarki: Pengaruh besar elit politik dan pengusaha dalam proses hukum.

3. Rendahnya Integritas Penegak Hukum: Korupsi dan moralitas yang rendah di kalangan penegak hukum merusak sistem peradilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

4. Ketidakpastian Hukum: Perubahan undang-undang yang sering dan tidak konsisten menciptakan celah hukum yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.

 

Reformasi Hukum dan Politik: Jalan Menuju Keadilan

Untuk memperbaiki situasi ini, diperlukan reformasi besar-besaran dalam sistem hukum dan politik Indonesia. Beberapa langkah yang perlu diambil adalah:

1. Meningkatkan Integritas Penegak Hukum: Pelatihan yang lebih baik dan pengawasan ketat untuk mencegah korupsi di kalangan aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Diduga Terjadi Tipikor Dilingkup DKP Malut; DPD GPM Malut Gelar Aksi

2. Mengurangi Dominasi Oligarki: Mewujudkan sistem politik yang lebih demokratis dan mengurangi pengaruh besar elit politik dan pengusaha dalam proses hukum.

3. Transparansi dalam Proses Hukum: Menciptakan sistem hukum yang lebih terbuka, dengan mekanisme pengawasan yang kuat dari masyarakat.

4. Pendidikan Antikorupsi: Meningkatkan pendidikan antikorupsi dalam sistem pendidikan, sehingga generasi mendatang tumbuh dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas.

 

Belajar dari Negara yang Sukses Memerangi Korupsi

Negara-negara seperti Denmark bisa menjadi contoh bagi Indonesia. Di Denmark, meskipun tidak ada badan pusat antikorupsi, mereka berhasil memerangi korupsi melalui pengawasan ketat terhadap pejabat publik dan integritas politik yang tinggi. Negara tersebut membuktikan bahwa dengan transparansi, kepercayaan publik, dan kontrol internal yang baik, sistem hukum yang adil dan bebas dari korupsi dapat terwujud.

Baca Juga :  J-Trust Jawab Gugatan, Sharen: Jangan Kirim Orang untuk Teror Saya

Indonesia harus belajar dari negara-negara ini dan berusaha membangun sistem hukum yang tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan transparan. Kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan meningkat jika hukum dapat diterapkan dengan adil tanpa pandang bulu.

 

Hukum untuk Semua

Hukum harusnya menjadi pelindung bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali. Keberhasilan penegakan hukum di Indonesia bergantung pada kesungguhan kita untuk menciptakan sistem hukum yang adil, transparan, dan bebas dari pengaruh kepentingan elit. Jika tidak, keadilan akan terus menjadi mimpi yang jauh dari kenyataan.

“Hukum harus menjadi panglima, bukan alat kepentingan,” ujar saya menutup tulisan ini. Hanya dengan melakukan reformasi yang konsisten dan komitmen penuh dari seluruh elemen bangsa, kita bisa mewujudkan harapan akan Indonesia yang lebih adil dan bebas dari korupsi.

Baca Juga :  Resmi Polisikan Sejumlah Akun YouTube Diduga Sebar Hoax Bupati Purwakarta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Tebukti Korupsi di Kasus PT Timah, Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara
Terbukti Melakukan Perbuatan Melawan Hukum, Rosyidah Minta PN Bekasi Segera Lakukan Eksekusi pada RS Hermina Bekasi
Akhirnya PT. Kredit Plus Ternate Digugat Ke Pengadilan Negeri 
JAMAN 08 Desak Presiden RI Pecat Menpora Dito
Kepala Rutan Salemba dan Kepala Kesatuan Pengaman Patut Diapresiasi
Ike Farida hadirkan Suami dan Adik Jadi Saksi, JPU Ragukan Kebenarannya
Pakar Hukum Kritik Pengaruh Ormas dalam Persidangan Kasus Kepala Desa di Kalimantan Barat
Bawa Kabur Uang Perusahaan Ratusan Juta, Heri Safrijal Hilang Berbulan-bulan

Berita Terkait

Kamis, 2 Januari 2025 - 18:25 WIB

Polres Bungo Mendapat Apresiasi Mahasiswa Bungo Jakarta atas Kinerja Cemerlang Sepanjang 2024

Kamis, 2 Januari 2025 - 10:48 WIB

Pj. Bupati Lombok Barat Diduga Terlibat Politik Kepentingan dalam Pengusulan Jabatan, Masyarakat Tuntut Evaluasi

Rabu, 1 Januari 2025 - 16:45 WIB

Tiga Raperda Cianjur Disahkan Akhir Tahun 2024, Satu Ditunda Karena Pertimbangan Ini

Rabu, 1 Januari 2025 - 10:22 WIB

Tuntutan Hak vs Ancaman Hukum: Sorotan API terhadap Sikap PT NHM

Selasa, 31 Desember 2024 - 12:33 WIB

38 Personel Gabungan Polres Halsel Naik Pangkat, Ini Pesan Kapolres

Senin, 30 Desember 2024 - 16:21 WIB

TPID Tidore Gelar Pasar Murah Jelang Tahun Baru

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:01 WIB

Mantum GMNI Enrekang Harap Kapolres Sinjai Segera Proses Oknum Kekerasan Kader GMNI

Rabu, 25 Desember 2024 - 02:23 WIB

Perkuat Potensi Daerah, PT Wanatiara Persada Gandeng Perusda Prima Niaga 

Berita Terbaru