DETIKINDONESIA.CO.ID, KOTA KUPANG – Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi mengapresiasi deklarasi dukungan yang digelar Relawan Matahari NTT yang terdiri dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam Muhammadiyah di Kupang NTT, Minggu, 06/10/2024 sore.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih. Muhammadiyah menjadi satu, Relawan Matahari NTT,” kata Simon Petrus Kamlasi atau yang kerap disapa SPK Via Whatssap pada (01/10), beberapa hari lalu.
Ia meyakini hal demikian pula lantaran adanya campur tangan Tuhan yang menghendaki hingga terselenggaranya deklarasi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tanpa ada pencerahan dari Tuhan dan kesadaran dari kita, tidak bisa menjadi seperti ini,” tutur SPK.
Menurut Cagub dengan nama paket SIAGA itu, tentu kemunculan relawan bukanlah karena dia merupakan keturunan ‘Putra Timor’ dan beragama Kristen, melainkan hemat dia bahwa di dalam Muhammadiyah sendiri ada vaksum Muhammadiyah Krsiten yang simpul-simpul itu berada diwilayah Indonesia Timur.
Sementara itu, Ketua Relawan Matahari NTT, Burhan Ansari pun menyebut, dukungan relawan Muhammadiyah kepada SIAGA merupakan hal yang sudah tepat.
Sebab, kata dia, Ormas tersebut memiliki jiwa Islami yang berkemajuan dan moderat, seperti nilai yang dituangkan Presiden Pertama RI Soekarno.
“Kita ingin tunjukkan bahwa benar-benar Islam yang berkemajuan yaitu mampu merawat nilai-nilai kebhinekaan dalam kemajemukan,” ujar Burhan.
“Bung Karno dulu dibuang ke Maluku dan dia menulis Panji Islam. Islam berkemajuan itu merupakan istilah saat Bung Karno menulis risalah itu. Disisi lain, Bung Karno pula merupakan menantu dari ulama Hassan Din yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah ayah dari Ibu Fatmawati. Setelah itu, Bung Karno dibuang ke Ende dan melahirkan Pancasila sebagai Kalimatun Sawa ‘titik temu’ semua elemen masyarakat dan bangsa, terkhusus NTT yang hari ini masih menjalankan nilai- nilai Pancasila tersebut,” lanjut Burhan
Meski demikian, Burhan mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas menolak dan menghindari politisasi agama. Sebab kata dia, hal demikian dapat berpotensi merusak kebhinnekaan bangsa.
“Kami melihat secara nyata, banyak program dan kinerja Pak Simon Petrus Kamlasi yang memiliki keberpihakan terhadap kepentingan umat, terkhusus masyarakat di NTT, diantaranya; program pengadaan air bersih, industri olahan di NTT, tanaman holtikultura dan masih banyak program lainnya,” papar Burhan.
Untuk itu, Aktivis Muda Muhammadiyah yang kini bersatu dan menamakan diri ‘Relawan Matahari NTT’ merasa memiliki tanggung jawab sejarah.
“Bagaimana tidak? pendahulu kami adalah para pendiri yang ikut melahirkan republik ini. Republik yang disepakati dalam kerangka pancasila, sebagai anti tesis dari pemikiran ke-Islaman yang progresif, berkemajuan dengan wawasan kebangsaan yang diimpikan.
Diketahui, Relawan Matahari NTT sendiri terdiri dari ratusan aktivis Muhammadiyah yang pernah berkecimpung di berbagai organisasi Otonom bentukan Kyai Haji Ahmad Dahlan, seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah (PM), dan Nasyiatul Aisyiah (NA).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : FAIDIN |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : |