Oleh: Faizal Assegaf – Aktivis 98
DETIKINDONESIA.CO.ID – Tak sebatas restu, tapi Jokowi terlihat semakin agresif menggalang dukungan bagi Prabowo dan Ganjar. Soal siapa Capres & Cawapres, masih digodok. Tergantung kuat-kuatan deal mahar politik, barang kali!
Kontrasi panorama mabok kekuasaan yang ugal-ugulan, memberangus etika, merusak netralitas & melecehkan akal sehat publik. Namun bagi Jokowi & loyalisnya, ngotot dan tancap gas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Praktek kekuasaan otoriter yang demikian jelas merusakan tatanan bernegara. Buat apa ada pemilu bila kekuasaan presiden yang powerfull berubah menjadi tim sukses siluman?
Celakanya, nafsu Jokowi bermain politik kotor berhadapan dengan lika-liku KPU yang amburadul. Kecurangan Pemilu seperti jauh lebih buruk dari sebelumnya.
Sudah banyak yang gusar, bahkan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi pun gerah. Lagi-lagi semua tak berdaya. Kekuasaan Jokowi jauh lebih kuat dan makin mulus mengantarkan jalan kemenangan bagi kandidat pro Istana.
Jokowi sebagai penguasa punya berbagai jaringan, fasilitas & mampu menyatukan para pemodal untuk melayani hajatnya. Ihwal itu membuat banyak pihak pesimis dengan perubahan.
Kecurangan sudah dimulai dari praktek kekuasaan yang sangat otoriter. Selanjutnya, rakyat akan pasrah menghadapi perangkat KPU sebagai legitimasi kehendak penguasa. Itu rumus baku.
Bagaimana memastikan Pemilu berlangsung demokratis, adil & transparan? Tentu bukan dengan tunda pemilu, begitu pula sebaliknya menerima pemilu yang berpotensi curang, tetap saja kalah.
Tentu delimatis toh? Ya, begitulah realitas yang sedang dihadapi. Sangat jelas: Perubahan bukan pada tunda pemilu atau melalui pemilu. Tapi satukan dulu rakyat untuk tidak terjebak kedua opsi tersebut.
Namun, sepertinya rakyat justru digiring dengan pertentangan aneka isu yang seolah ada harapan untuk perubahan. Padahal justru makin terjebak dalam settingan dan kontrol politik kekuasaan.
Tunda Pemilu dan Pemilu curang adalah dua lumpur hisap yang semakin menyedot energi rakyat. Hasil akhir, figur yang digembala penguasa akan melanjutkan politik kecurangan. Berdiri sebagai pemenang karena oposisi disandera oleh elite Parpol dan pemburu kekuasaan yang sanga delusi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Faizal Assegaf |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : |