“Kami merencanakan pengembangan di Papua Barat dan Masela sebagai upaya mengamankan pasokan gas di masa depan, sekaligus menstimulasi pembangunan di Indonesia Timur,” ucap Jamsaton.
Jamsaton juga menyebutkan saat ini PT Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung industri hijau melalui pengembangan green amonia dan blue amonia sebagai alternatif energi.
Dari sisi komersial, Deputi Eksplorasi dan Pengembangan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Benny Lubiantara menyebutkan SKK Migas tengah mempercepat proyek pengembangan untuk mendukung komersialisasi dan potensi gas alam di Indonesia melalui Long Term Plan (LTP).
“LTP menjadi strategi untuk menyuplai gas di tingkat regional,” ujar Benny.
Adapun strategi mendukung LTP adalah dengan meningkatkan nilai aset yang ada, menerapkan Resource to Production (R to P), Enhance Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi. Benny mengatakan timnya terus memperbarui pelaporan secara teratur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mencapai target produksi sekaligus menekan emisi, IPA melihat perlu ada sejumlah strategi. Dewan Direksi IPA Diego Portoghese menyebutkan, peningkatan infrastruktur dan kerja sama antar sektor hulu dan hilir sangat penting.
“Infrastruktur sangat penting untuk proses distribusi, dengan menghubungkan sumber gas ke pusat permintaan di masyarakat,” kata Diego.
Diego menekankan pentingnya keseimbangan antara pengaturan harga domestik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan potensi ekspor. Ia juga optimis bahwa Indonesia mampu mensuplai keduanya. Kunci terpenting untuk mewujudkan hal tersebut adalah pada pengembangan tepat waktu di saat permintaan sedang tinggi.
Vice President of International Asset Petronas Upstream Mark Fitzgerald menyebutkan, transisi energi bukan menjadi momentum akhir bagi gas bumi. Justru, transisi energi adalah waktu yang tepat untuk peningkatan kualitas dengan prinsip rendah emisi.
“Gas bumi adalah bagian dari solusi, asalkan berfokus pada transfer teknologi dan pengembangan inovasi LNG, menggunakan Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) sebagai strateginya,” kata Mark.
Untuk mengoptimalkan pengembangan dan produksi gas di Indonesia, IPA menyebutkan perlunya dukungan kebijakan dari Pemerintah Indonesia. Diego menyebutkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap pengembangan CCS/CCUS merupakan awal yang baik.
“Yang perlu menjadi perhatian ke depannya adalah penguatan kebijakan, perencanaan jangka panjang, dan pengembangan infrastruktur,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : IPA Convex 2022 |
Halaman : 1 2