“Ini sejalan dengan pemikiran kami dan memang begitulah para founding fathers kita merancang bangsa ini agar menjadi hebat. Pak Nyalla memahami betul keinginan founding fathers kita,” terang Bambang.
LaNyalla mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan PAHIH. Menurutnya, sejauh ini apa yang dilakukannya untuk kebaikan bangsa saja. Tidak ada orientasi pribadi.
“Saya sering tegaskan bahwa saya tidak berpikir next election, tapi saya berpikir tentang next generation. Karena itu yang saya curahkan semata-mata untuk kebaikan bangsa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang pernah menjadi Ketua Umum PSSI itu melanjutkan, pengembalian UUD 1945 ke naskah asli perlu dilakukan setelah empat kali melalui amandemen pada 1999-2002.
“Nyatanya, setelah amandemen sistem kita malah semakin porak poranda. Sistem demokrasi kita menjadi liberal. Sistem ekonomi kota menjadi kapitalistik. Bukan ini yang diinginkan oleh para pendiri bangsa,” tegas LaNyalla.
Oleh karenanya, LaNyalla juga meminta kepada PAHIH untuk terus meresonansikan gagasan kembali kepada UUD 1945 agar menjadi konsensus nasional.
Pada kesempatan itu Bambang didampingi Donny Try Istiqomah dan San Salvator. Sementara Ketua DPD RI didampingi Senator Bustami Zainuddin (Lampung) dan Fachrul Razi (Aceh), Staf Khusus Ketua DPD RI Togar M Nero dan Kepala Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media (PHM), Mahyu Darma.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : Lanyalla Center |
Halaman : 1 2