Dr. Fetrus menekankan bahwa asas keadilan harus selalu menjadi prioritas dalam setiap proses hukum. Menurut pandangan Gustav Radbruch, tujuan hukum adalah mencapai kemanfaatan, kepastian, dan keadilan.
Dalam kasus BS, asas keadilan lebih diutamakan daripada kepastian hukum yang diterapkan secara kaku, terutama ketika tidak ada niat jahat atau unsur kesengajaan.
4. Norma Hukum dan Asas Legalitas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam hukum pidana, asas positivisme menegaskan bahwa suatu perbuatan hanya dapat dihukum jika ada aturan tertulis dan jelas (Lex Scripta dan Lex Certa). Pakar hukum menekankan bahwa hukum harus diterapkan secara tepat dan tidak ditafsirkan secara analogis untuk menjerat seseorang tanpa dasar yang kuat.
5. Metode Paralinguistik dalam Pengujian Kesaksian
Para ahli juga menyarankan agar metode paralinguistik digunakan dalam pengujian kesaksian, dengan memperhatikan intonasi, struktur kata, dan keutuhan keterangan saksi. Hal ini penting untuk memastikan keterangan saksi benar-benar jujur dan tidak memihak.
Pengaruh Ormas dalam Proses Persidangan
Selain menganalisis kasus ini dari sisi hukum, Dr. Fetrus menyoroti pengaruh organisasi masyarakat (ormas) dalam persidangan.
Ia berpendapat bahwa kehadiran ormas yang mencoba mempengaruhi proses hukum dapat merusak prinsip keadilan dan mengganggu independensi persidangan. “Ormas yang kerap memanfaatkan situasi untuk membentuk opini publik atau memberi tekanan pada penegak hukum hanya akan mengaburkan fakta dan fokus dari kasus itu sendiri,” ujar Dr. Fetrus.
Ia mengimbau agar aparat berwenang di Kalimantan Barat menertibkan ormas-ormas yang sering terlibat dalam proses hukum, terutama ketika campur tangan mereka bisa mengancam proses penegakan hukum yang adil dan bebas intervensi.
Imbauan pada Penegak Hukum untuk Tetap Profesional dan Tak Takut Tekanan Ormas
Dr. Fetrus juga menekankan pentingnya keberanian dan ketegasan dari penegak hukum termasuk polisi, jaksa, hakim, dan pengacara dalam menghadapi tekanan dari ormas-ormas yang kerap mencoba memengaruhi hasil persidangan. “Penegak hukum tidak boleh takut atau terintimidasi oleh tekanan dari ormas yang tidak jelas, terutama jika ormas tersebut hanya memperkeruh suasana tanpa memahami proses hukum yang sebenarnya,” tegasnya.
Dengan menjaga independensi dan ketegasan, para penegak hukum dapat memastikan bahwa kasus-kasus yang mereka tangani berjalan sesuai prosedur yang berlaku. “Keadilan hanya dapat terwujud jika semua pihak yang terlibat tetap profesional dan fokus pada bukti serta fakta yang ada, bukan terpengaruh opini publik yang dibentuk oleh pihak luar,” ujar Dr. Fetrus mengakhiri pernyataannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2