DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menyindir balik Ketua BEM UI Melki Sedek Huang yang mempertanyakan bagaimana akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo apakah bakal selesai baik-baik atau berdarah-darah.
Faldo menilai Melki tak paham permasalahan. Dia berkata banyak orang seperti Melki yang dapat panggung akhir-akhir ini.
“Itulah kelebihan demokrasi, orang yang ngomong asal pun bisa dapat panggung, mungkin lebih banyak daripada yang paham,” kata Faldo melalui keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Faldo juga menjawab tudingan Melki soal pemerintah membayar buzzer atau pendengung untuk menyerang pengkritik. Dia memastikan tak ada anggaran untuk hal itu.
Dia menjelaskan pemerintah hanya menganggarkan uang untuk menyewa jasa pemengaruh atau influencer. Anggaran itu pun ditujukan untuk sosialisasi.
“Soal buzzer ini tidak ada urusan pemerintah. Belanja influencer itu bukan buat nyerang orang, itu buat sosialisasi program sama kayak beriklan di media,” ucapnya.
Dia menantang Melki untuk membuktikan tudingannya. Faldo menanti bukti Melki soal pemerintah menyewa buzzer untuk menyerang pengkritik.
“Apa buktinya iklan influencer dan media itu buat membatasi hak bicara? Bisa buktikan?” ujarnya.
Sebelumnya, wawancara Ketua BEM UI Melki Sedek Huang di siniar Abraham Samad SPEAK UP viral di media sosial. Dalam video itu, Melki mengkritik kebebasan berpendapat di era Jokowi.
Dia pun menyindir respons Jokowi terhadap maklumat masyarakat sipil tentang pembunuhan demokrasi dan antikorupsi.
“Presiden Jokowi ini kan sudah akan memasuki tahun ke-9, tahun ke depan ini artinya kan tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik-baik atau berdarah-darah,” ucap Melki dalam video di kanal YouTube milik Abraham Samad, Rabu (21/6/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : CNN Indonesia |