“Pemerintah melalui Kementerian ESDM memang berencana mengekspor listrik, sebab Indonesia memiliki kelebihan daya listrik. Berdasarkan lokasi, jelas Singapura menjadi pasar yang potensial,” jelasnya.
Bahkan, LaNyalla berharap ekspor bisa diperluas lagi hingga ke negara-negara ASEAN lainnya.
“Jika kemungkinan itu ada, kenapa tidak dimanfaatkan. Yang jelas, kita harus diuntungkan dari hal tersebut,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Pemerintah Singapura merilis rencana untuk mengimpor lebih dari 4 gigawatt (GW) listrik dari luar negaranya, atau 30% dari penggunaan domestiknya hingga 2035. Hal itu untuk mendiversifikasi pasokan dan meningkatkan ketahanan energi.
Dalam uji coba pertamanya, Singapura berencana mengimpor 100 megawatt (MW) listrik dari Malaysia dan juga 100 MW listrik tenaga surya dari Pulau Bulan, Indonesia.
Singapura sendiri sedang mengalami krisis energi yang diakibatkan permintaan yang meningkat dan juga kenaikan tajam harga gas alam akibat gangguan pasokan. Gas sendiri meliputi 95% penggunaan listrik di negara itu.
Kabarnya, gangguan itu disebabkan gangguan impor gas dari pipa gas West Natuna RI dan rendahnya pasokan gas dari Sumatera Selatan (Sumsel). Saat ini, 60% pasokan gas negara itu memang berasal dari Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2